Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Tertarik Suntik Filler? Cek Dulu 3 Tips Dokter Ini

Kapan idealnya suntik filler? Betulkah sebaiknya dilakukan saat jumlah kolagen mulai berkurang? Simak kata dokter

5 November 2017 | 17.21 WIB

Ilustrasi suntik alis. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi suntik alis. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kapan idealnya suntik filler? Betulkah sebaiknya dilakukan saat jumlah kolagen (salah satu protein penyusun tubuh manusia khususnya membangun tulang, gigi, sendi, otot, dan kulit) mulai berkurang? Biasanya, berkurangnya volume kolagen mulai terjadi pada usia 25 tahun.

Dr. Danu Mahandaru, SpBP-RE dari The Clinic Beautylosophy Jakarta menerangkan, "Penurunan kolagen terjadi saat Anda berusia 25 sampai 30 tahun dan mencapai puncaknya di usia 40 tahunan. Idealnya suntik filler dilakukan saat mental Anda siap. Misalnya, Anda ingin hidung mancung tapi usia baru 14 tahun. Saya tidak akan merekomendasikan suntik filler. Mengapa? Karena sebagai dokter saya mempertimbangkan efek psikologis Anda."

Baca juga: Obat Diare ini Bisa Bikin Kulit Adem dan Kencang, Cek Risetnya

Bisa jadi, Anda belum siap saat ditanya teman sekolah, "Hidung kamu kok, mancung sekarang? Itu disuntik ya?" Namun dalam kondisi darurat bisa saja, anak berusia belasan menjalani suntik filler. Contohnya, korban kecelakaan yang mengalami cacat fisik. Mereka direkomendasikan suntik filler untuk meningkatkan rasa percaya diri pascakecelakaan. Ini terkait dengan faktor psikososial.

Bagi Anda yang ingin menjalani suntik filler, ada 3 hal yang patut diperhatikan yakni:

1. Produ
ct knowledge. Apakah produk yang Anda gunakan baik? Apakah ada efek samping dari penggunaan suntik filler?

2. Apa yang Anda tuju dari perawatan ini? "Misalnya, ingin hidung mancung. Diskusikan dulu dengan dokter, karena apa yang Anda inginkan belum tentu bagus dalam pandangan medis. Diskusi mendalam sangat penting. Banyak pasien memiliki tujuan yang menurut saya kurang realistis. Contohnya, pasien keturunan Jawa tapi mau hidungnya mancung seperti orang Arab, hasilnya akan jadi aneh," Danu menukas.

3. Tujuan suntik filler bukan untuk menjadi orang lain. Pada dasarnya, setiap wanita dan pria lahir dalam kondisi cantik serta ganteng di jalan masing-masing. "Anda ingin bibir sesensual Angelina Jolie? Pikirkan dulu, apakah bentuk bibir Angelina itu cocok dengan struktur wajah Anda? Belum tentu," Danu mengingatkan.

TABLOIDBINTANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus