Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 mendorong sejumlah perusahaan, termasuk Tokopedia, menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH). Hal ini adalah upaya membatasi interaksi langsung (physical distancing) demi mendukung penanganan pandemi, sejalan dengan instruksi pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengungkapkan, Tokopedia saat ini menjadi rumah bagi lebih dari 4.900 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) dari berbagai latar belakang, termasuk yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. "Selama WFH, menjaga produktivitas sambil mengasuh anak bisa menjadi tantangan tersendiri,” kata Ekhel dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 4 Juni 2020
Dua Nakama, Aldrin Ferdian, Product Design Lead (Home & Search) Tokopedia dan Desiyanti, Video Producer Senior Lead Tokopedia, membagikan tips untuk tetap produktif WFH bersama anak.
- Atur Prioritas
Aldrin mengatakan selama WFH, ia selalu membuat rencana kerja harian dengan daftar prioritas yang jelas agar bisa menyelesaikan pekerjaan secara efektif. Aldrin bertanggung jawab atas sejumlah desain layanan atau fitur, misal kotak pencarian, beranda aplikasi, transformasi aplikasi penjual dan lain-lain. Di sisi lain, Aldrin juga berperan sebagai ayah dengan satu anak.
“Saya punya kesempatan lebih dekat dengan keluarga selama WFH. Membagi waktu antara pekerjaan dan urusan rumah secara tepat menjadi sangat penting. Meluangkan waktu sejenak untuk menyegarkan pikiran dan berinteraksi dengan keluarga juga penting demi menjaga produktivitas WFH,” kata Aldrin. - Tetapkan Rutinitas
Desiyanti lain lagi. Ia bercerita selama WFH, ia menyiapkan rutinitas anak yang tidak jauh berbeda dengan hari biasa. "Misal saya tetap membangunkannya tepat waktu di pagi hari agar ia bisa memulai sesi belajar dari rumah sesuai dengan jam sekolah seperti biasa,” kata Desiyanti.
Desiyanti bertanggung jawab atas berbagai aktivitas tim produksi audio visual. Di sisi lain, ia juga adalah ibu dengan satu anak. “Jam kerja fleksibel memungkinkan saya meluangkan waktu sebelum bekerja untuk mendampingi anak saya sekolah dari rumah selama pandemi,” ujar Desiyanti. - Manfaatkan Teknologi
Desiyanti dan Aldrin menggunakan aplikasi konferensi video untuk berkoordinasi maupun berdiskusi mengenai tantangan dan perkembangan tim secara berkala. Mereka menyarankan untuk berkomunikasi secara transparan dengan tim terkait keadaan di rumah, agar bisa saling memaklumi dan bekerja sama, walau ada keperluan keluarga mendadak yang menyita perhatian dari pekerjaan.
Video Producer Senior Lead Tokopedia, Desiyanti tetap produktif WFH bersama anak/Tokopedia
Selain memperlancar komunikasi, teknologi juga bisa mempermudah menemukan segala sesuatu, termasuk mainan anak. “Saya membeli berbagai permainan tradisional dan mainan edukasi melalui platform online, mulai dari congklak hingga mobil-mobilan, untuk menghibur sekaligus mengasah kemampuan kognitif dan interaksi anak,” kata Aldrin. - Jalankan Komunikasi
Komunikasi dan kehadiran orang tua penting untuk menjaga ikatan emosional dengan anak sehingga diperlukan beberapa obrolan santai waktu senggang. “Perlu juga menjelaskan kepada anak agar bisa lebih mengerti dengan keadaan orang tuanya yang sedang bekerja,” kata Desiyanti.
Di sisi lain, Aldrin bersama pasangannya selalu berkomunikasi untuk menentukan jadwal dan pembagian tugas serta tanggung jawab bersama dalam mendampingi anak selama WFH. - Kegiatan Bervariasi
Selain wajib mengatur jam istirahat yang efektif selama WFH, karyawan - yang juga berperan sebagai orang tua - juga bisa memanfaatkan waktu istirahat untuk melakukan berbagai kegiatan dengan anak. Memasak, bercocok tanam serta membuat kerajinan tangan bisa dijadikan pilihan. “Menemani anak di rumah bisa memperkuat ikatan orang tua dan anak. Kehadiran orang tua meski hanya 15 menit tentu sangat berarti bagi perkembangan anak,” kata Desiyanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini