Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengatasi Gangguan Jiwa |
Penderita gangguan jiwa, baik skizofrenia maupun psikosis, sebenarnya masih bisa ditolong. Syaratnya, pengobatannya baik dan tidak terlambat. Kalau syarat itu dipenuhi, 25 persen penderita skizofrenia bisa disembuhkan. Memang bukan berarti sembuh total, karena kepekaan untuk terganggu lagi pada penderita skizofrenia lebih besar daripada orang normal. Tapi, gangguan psikosis yang disebabkan oleh kelainan anatomi otak bisa sembuh total karena sebagian besar bersifat sementara. Kuncinya adalah pengenalan gangguan jiwa sejak dini. Kalau gangguan sudah kronis dan menahun, pengobatannya menjadi makin sulit dan memerlukan dosis obat yang tinggi, serta kans untuk sembuh pun menjadi lebih kecil. Hal itu dikemukakan Prof. Dr. Sasanto Wibisono, SpKJ, ketua Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia (IDAJI), pekan lalu di Solo, Jawa Tengah, dalam pertemuan ilmiah dua tahunan IDAJI. Menurut Sasanto, gejala awal psikosis memang tidak selalu mudah dibedakan dengan skizofrenia. Orang awam sama-sama menyebutnya gila atau sinting. Karena itu, tidak bisa tidak, diperlukan intervensi awal oleh tenaga ahli. "Sebab, keterlambatan intervensi akan berakibat keterlambatan diagnosis dan terapi,'' kata Sasanto. Gejala-gejala yang dialami seseorang sebelum masuk prapsikosis sangat banyak; wujudnya tak menyangkut kondisi fisik, bisa berupa perasaan curiga, depresi, cemas, suasana perasaan yang mudah berubah, tegang, cepat tersinggung, atau marah tanpa alasan yang jelas. Bisa juga terjadi gangguan kognitif seperti timbul pikiran aneh, merasa mengambang, sulit berkonsentrasi, atau menurunnya daya ingat. Gangguan pola tidur, perubahan nafsu makan, keluhan badan yang tidak jelas dasarnya, kehilangan tenaga atau dorongan kehendak, antara lain, juga merupakan gejala-gejala yang perlu diwaspadai. Bila gejala itu sudah diidentifikasi, salah satu titik penting untuk memulai pengobatan adalah keberanian keluarga untuk menerima kenyataan. Mereka juga harus menyadari bahwa gangguan jiwa itu memerlukan pengobatan sehingga tidak perlu dihubungkan dengan kepercayaan yang macam-macam. Di luar terapi psikoterapis dan kognitif serta pengobatan biologis dan farmakologis, menurut Sasanto, pengobatan dari lingkungan dan pengaruh sosial merupakan terapi yang sangat penting dan menentukan. "Jangan memojokkan pasien dan memberikan penilaian negatif, seperti memberi stigma gila, sinting, dan sebagainya," ujar Sasanto.
Tentang Ngidam Tomat |
Anemia atau kurang darah yang disebabkan defisiensi zat besimungkin tak banyak yang tahudiketahui berhubungan dengan ngidam yang aneh-aneh, misalnya keinginan untuk mencicipi makanan yang "tak biasa" atau benda-benda nonmakanan yang kotor, seperti tanah. Ngidam (yang bukan hanya pada wanita hamil) tomat ternyata juga mengindikasikan bahwa tubuh menderita anemia karena kekurangan zat besi. Begitu bunyi kesimpulan sebuah laporan ilmiah yang dimuat di The New England Journal of Medicine edisi 1 Juli lalu.
Menurut Dr. Mark A. Marinella, dari State University School of Medicine di Dayton, Ohio, penulis laporan itu, kepada Reuters Health, selama ini tomat tidak termasuk makanan yang berhubungan dengan anemia yang disebabkan kekurangan zat besi. Menurut pengamatannya selama ini, ngidam, yang terjadi pada 60 persen pasien penderita anemia karena kekurangan zat besi, tampak pada mereka yang doyan banget menyantap es krim.
Dalam artikelnya itu, Marinella menceritakan tentang seorang wanita berusia 66 tahun yang doyan menyantap 6-10 buah tomat setiap hari selama dua bulan. Pasien wanita itu juga menggunakan obat antiradang golongan nonsteroid, obat untuk artritis yang berisiko menimbulkan luka di perut. Pengujian pada wanita itu memperlihatkan adanya iritasi pada perut dan kerongkongan yang mungkin menyebabkannya kehilangan darah sehingga akhirnya memicu anemia.
Wanita tersebut kemudian diberi obat antinyeri, transfusi darah, dan suplemen zat besi. Setelah menelan zat besi selama beberapa minggu, anemianya teratasi danajaibkedoyanannya akan tomat pun berhenti.
Jadi, bila Anda ngidam (sekali lagi bukan hanya yang sedang hamil) makanan yang aneh-aneh, tak ada salahnya Anda memeriksakan kadar hemoglobin Anda. Siapa tahu tubuh Anda sedang berteriak-teriak meminta pasokan zat besi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo