Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akses buat Penderita Kanker
Penderita kanker darah (leukemia) dan saluran pencernaan yang kurang mampu sejak awal Juli ini punya akses langsung pengobatan dengan Novartis Oncology Access, disingkat NOA. "Ini kewajiban dan tanggung jawab kami kepada masyarakat," kata pemimpin Novartis Oncology Asia Pasifik, John Ketchum, Selasa pekan lalu di Jakarta.
Penderita leukemia kronis dan kanker saluran pencernaan saat ini, menurut dokter ahli kanker darah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Harryanto Reksodiputro, bergantung pada Imatinib. Itu adalah nama generik obat penyakit ini yang paling ampuh. Sayang, harganya mahal: Rp 11, 5 juta per botol dengan isi 60 butir. Padahal penderita tiap hari minimal minum empat butir.
Sebenarnya sejak 2003 Novartis dengan program Glivec International Assistance Program (GIPAP) sudah membantu 328 orang pasien miskin di Indonesia. Namun mulai tahun ini NOA lebih memperluas jangkauan. "Kalau secara finansial si pasien selama setahun bisa membeli obat untuk dua bulan, sisanya ditanggung program NOA," kata Kepala Urusan Oncology Novartis Indonesia, Joko Murdianto.
Dalam program sebelumnya pasienlah yang harus datang ke Yayasan Kanker Indonesia cabang Jakarta. Kini yayasan itu yang aktif mencari penderita kedua penyakit tersebut. Tentu saja penderita yang berhak menerima program tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia serta melalui survei dan rekomendasi dokter yang memeriksanya. Bagi yang membutuhkan bisa menghubungi NOA Center 021-3690 1133.
Cuka Anti-Gemuk
Tak usah jauh-jauh mencari asupan untuk mengatasi kegemukan. Ada alternatif baru, yakni cuka rumah tangga. Belakangan sudah dilakukan rintisan penelitian yang menunjukkan khasiat cuka. Penelitian di Jepang yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food, Juli 2009, menemukan bahwa asam cuka-unsur kimia utama cuka-dapat mengaktifkan gen yang memproduksi protein guna membantu tubuh mencegah kegemukan.
Penelitian dilakukan Tomoo Kondo dan koleganya dengan tikus percobaan. Sebagian tikus disuntik asam cuka. Semua tikus mendapat makanan sama. Hasilnya, tikus tanpa asam cuka bertambah gemuk 10 persen dibanding yang sudah disuntik asam cuka. Cuka memang sudah lama menjadi obat yang merakyat. Belakangan, pengobatan modern mulai memanfaatkannya. Penelitian sebelumnya menemukan asam cuka dapat membantu mengontrol tekanan darah dan gula.
Gunakan Telinga Kanan
Berkomunikasi da-lam riuh seperti pada saat pesta atau di keramaian sering melelahkan. Tipnya: gunakan telinga kanan. Ini merupakan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Naturwissenschaften.
Peneliti dari University Gabriele D'Annunzio di Chieti, Italia, menemukan mayoritas orang dalam klub yang riuh dapat merespons permintaan lebih baik jika mendengarkan pertanyaan dengan telinga kanan. Peneliti Luca Tommasi dan Daniele Marzoli mencatat kegiatan 286 orang yang tengah beraktivitas dengan latar musik keras. Penelitian kedua dengan cara mendekati 160 orang pengunjung pesta dan menyerukan kalimat sambil menunggu telinga kiri atau kanan yang akan digunakan. Penelitian ketiga mengajukan permintaan ke 176 orang. Hasilnya, respons diberikan lebih baik oleh mereka yang mendengar dengan telinga kanan. Telinga kanan merefleksikan kelebihan otak kiri mengolah informasi verbal.
Tanaman Mengusir Sakit
Jangan sepelekan tanaman bunga dalam pot di kamar rumah sakit. Studi terbaru dari Hort Technology yang dikeluarkan American Society for Horticultural Science menunjukkan, tanaman dapat mengurangi stres pasien sehingga mempercepat pemulihan pasca-operasi. Kajian ini didukung Departemen Wisata dan Kehutanan Universitas Kansas, yang memantau 90 pasien operasi usus buntu.
Pasien dengan kamar bertanaman tidak mudah gelisah dan jenuh. Meletakkan tanaman pot dalam kamar lebih efektif menghilangkan kejenuhan daripada mengganti-ganti saluran televisi atau mengobrol dengan kerabat atau pasien lain.
Ilmu feng shui dari Cina menegaskan, tanaman membantu pemulihan kesehatan karena memberikan efek harmoni antara manusia dan alam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo