Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengkonsumsi durian memang tak bisa sembarangan. Menurut ahli nutrisi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Dr Rita Ramayulis, agar kita bisa memetik manfaat dari salah satu buah musiman itu, porsinya harus ada takarannya.
"Durian merupakan buah yang tinggi energi, sehingga ketika dijadikan sebagai buah untuk satu kali makan hanya boleh dikonsumsi sebesar 35 gram atau sebanyak dua biji kali waktu konsumsi buah. Bukan dua buah tetapi dua biji," ujar dia kepada ANTARANews dalam pesan elektroniknya Senin, 19 Februari 2018 malam.
Baca juga:
Anak Elvy Sukaesih Sakit TBC dan Konsumsi Narkoba, Apa Dampaknya?
Pengidap TBC Harus Pakai Alat Makan Sendiri, Fakta atau Mitos?
Menulis dengan Pena, Bantu Kesehatan Mental dan Otak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain tinggi energi, durian juga mengandung lemak, alkohol, karbohidrat dan indeks glikemik yang tinggi, sehingga tak seperti buah lain, durian tak bisa secara bebas dikonsumsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Namun jika ingin mengkonsumsinya lebih banyak maka konsekuensinya kurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat lainnya," kata dosen di Poletekkes Kemenkes Jakarta itu.
Semakin matang durian maka semakin tinggi kandungan alkkoholnya, akibat proses fermentasi. Namun, menurut Rita hal ini bukan masalah asalkan durian tak dikonsumsi berlebihan.
Kandungan alkohol pada durian jenisnya ethanol dan methanol yang mudah sekali menguap. Jadi bukan masalah sebenarnya. Namun menjadi masalah ketika dikonsumsi berlebih. Artinya dalam jumlah yang sesuai durian bisa memberikan banyak manfaat," katanya.