Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian masyarakat kini tengah menantikan tunjangan hari raya (THR) menjelang Lebaran. CEO dan Kepala Perencana Keuangan QM Financial Ligwina Hananto pun menyarankan sebaiknya THR diprioritaskan untuk kebutuhan yang berkaitan dengan hari raya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau THR itu harus dipakai untuk pengeluaran yang memang berhubungan dengan hari raya, bukan untuk makan, bayar listrik, atau kebutuhan transportasi," ujar Ligwina di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan THR bisa digunakan untuk berbagi dengan sesama seperti zakat fitrah, sedekah, atau memberi hadiah kepada orang-orang terdekat, termasuk untuk asisten rumah tangga, supir, atau satpam. Selain itu, THR juga dapat digunakan untuk biaya mudik, terutama bagi yang merayakan Lebaran dengan keluarga di kampung halaman.
Biaya mudik
Dia mengatakan uang THR sangat membantu mereka yang mudik jarak jauh, seperti untuk menambah ongkos dan bekal di perjalanan. Penggunaan THR yang lain adalah untuk keperluan open house atau halal bihalal, terutama jika orang tua sudah tidak mampu lagi mengadakan acara tersebut.
"Misalnya selama ini yang halal bihalal biayanya dari orang tua tapi karena orang tua sudah sepuh, sekarang kita yang harus ikut menyumbang. Lalu yang lainnya, THR itu bisa digunakan untuk hampers buat orang-orang terdekat," jelasnya.
Ligwina mengatakan penggunaan THR yang disarankan di atas hanya bagi yang kondisi keuangan sehat. Bagi yang keuangannya tidak sehat, dia menyarankan uang THR sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan masalah keuangan yang mendesak, seperti melunasi utang, membayar kartu kredit, atau pinjaman online.
"Jadi itu diberesinya pakai THR, enggak usah pikir belanja, beli hampers. Kalau keuangannya belum sehat, THR itu digunakan untuk mengobati keuangan kita dulu," imbaunya.
Pilihan Editor: Tips Alokasikan Keuangan dari Pakar, Termasuk untuk Lebaran