Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Drg. Gita Caesaria dari Klinik rata mengingatkan orang tua untuk tidak mengajak anak ke dokter gigi pertama kali saat sedang sakit agar dia tak takut pergi ke dokter gigi di kemudian hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jangan ajak anak ke dokter gigi ketika dia lagi sakit karena memori yang akan diingat ya sakit. Dokter dan suster nantinya agak susah karena baru dengar alatnya saja dia sudah gelisah," kata Gita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh karena itu, Gita menyarankan pertama kali yang harus dilakukan adalah mengajak anak ke dokter gigi setiap orang tua atau anggota keluarga yang lain melakukan perawatan gigi. Selain itu, anak juga perlu dikenalkan dengan alat-alat yang ada di sana.
"Harus dicontohin dulu. Setiap orang tua atau keluarganya ke dokter gigi, dia harus ikut. Pertama, dikenalkan dulu dengan dokternya, dengan alat-alatnya, dicontohin kalau perawatan gigi duduknya di mana," ujar Gita.
Setelah anak mengenali dokter dan alat-alatnya, orang tua dapat mencoba mengajak anak melakukan perawatan pencegahan yang minim rasa sakit, seperti pembersihan atau penambalan gigi. Setelah itu, jika dia memang sedang sakit, barulah ajak melakukan perawatan penyembuhan.
"Banyak banget yang skip hal ini dan langsung ke penyembuhan karena memang perlu pendekatan dan mesti dikenali juga ke alat-alatnya," imbuh Gita.
Gita mengatakan anak sudah dapat melakukan perawatan ke dokter gigi sejak usia 1-2 tahun, bahkan ketika gigi pertama baru tumbuh. Selain untuk melakukan pembersihan, penting juga untuk membentuk imun seperti dengan memberikan topical fluoride agar gigi susunya tetap terlindungi.
Menurutnya, anak yang gigi susunya terlindungi tentu akan lebih kuat dibanding dengan yang jarang, bahkan tidak pernah ke dokter gigi, meskipun memiliki kebiasaan yang sama, seperti hobi makan makanan manis dan mengedot sambil tidur.
"Jadi, kalau misalnya giginya berlubang itu tidak akan parah karena gigi susunya kuat. Dengan kebiasaan yang sama, tapi kalau dia sudah diberikan seperti topical fluoride, rusaknya enggak akan serusak dibandingkan gigi anak yang belum pernah ke dokter gigi," jelas Gita.