Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita tentang kehilangan Emmeril Kahn Mumtadz, anak Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, di Swiss menjadi perbincangan hangat di media sosial dua tahun lalu. Sebelumnya, Emmeril dilaporkan tenggelam saat berenang di Sungai Aare di Swiss. Selain menjadi sorotan karena insiden tersebut, Emmeril adalah seorang yang memiliki banyak prestasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejadian ini tidak hanya menjadi sorotan nasional, tetapi juga menyentuh hati banyak orang yang mengenal dan menyayangi keluarga Kang Emil. Eril tenggelam di Sungai Aare, Swiss, pada 26 Mei 2022. Proses poencarian cukup lama, hingga ditemukan jasadnya oleg polisi Bern di Sungai Aare pada 8 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Indonesia. Berikut adalah kronologi kejadian yang mengakibatkan kehilangan tersebut.
Emmeril Kahn Mumtadz atau lebih dikenal dengan Eril, sebenarnya sedang merencanakan untuk melanjutkan studi S2 di Swiss. Kedatangannya ke Swiss adalah untuk mencari universitas yang cocok untuk melanjutkan pendidikan tingkat masternya, namun musibah tersebut membuatnya terbawa arus Sungai Aare.
Eril dikenal sebagai sosok yang berprestasi, bukan hanya dalam hal akademik tetapi juga di bidang non-akademik. Sebelumnya, Eril lulus dari SMA Negeri 3 Bandung, sebuah sekolah menengah atas yang terkenal dengan prestasi banyak lulusannya.
Setelah lulus dari SMA pada tahun 2017, Eril melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan teknik mesin. Selama kuliah, Eril aktif dalam berbagai organisasi dan memiliki pengalaman magang di beberapa perusahaan, seperti Rotating Equipment Engineer di Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur, dan PT Pindad (Persero) sebagai Mechanical Engineer.
Eril juga terlibat dalam kegiatan organisasi kampus, termasuk menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Mesin ITB dan Kabinet KM ITB. Selain itu, ia juga menjadi Campuss Ambassador di Skill Up, sebuah bimbingan belajar.
Tak hanya aktif di kampus, Eril juga memimpin sebuah organisasi non-pemerintah bernama Jabar Bergerak Zillenial. Selain itu, ia juga menjadi kepala dari komunitas Dika Doku yang bergerak dalam mendistribusikan buku donasi untuk taman baca.
Prestasi Eril juga dapat terlihat dari partisipasinya dalam Olimpiade Sejarah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada tahun 2016. Selain itu, ia juga berhasil memenangkan National Live Competition di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 2020.