Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

14 Maret 2024 | 08.00 WIB

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY diperingati setiap 13 Maret, sesuai dengan Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2024. Pada momentum peringatan pertama Hari Jadi DIY ke-269, ada sederet event yang digelar mulai 5 Maret hingga 5 April 2024 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Total ada lebih dari 60 event untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi DIY tahun ini," kata Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono pada Rabu, 13 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Event itu seperti ziarah ke makam Astana Kotagede, Astana Pajimatan Imogiri, dan Astana Girigondo. Lalu ada malam tirakatan, pameran UMKM, pagelaran wayang orang, wayang kulit, bazar gelar pangan murah, seminar, dan workshop yang semuanya disebar lokasi pelaksanaannya. Ada event yang diselenggarakan di kompleks Pemda DIY, ada pula di kelurahan-kelurahan.

"Acara itu tidak hanya berbentuk seremoni, tapi juga bagaimana meningkatkan giat masyarakat," kata dia.

Pada malam tirakatan di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada 12 Maret, masyarakat disuguhi Beksan Tahta Pangeran Mangkubumi. Tarian ini menceritakan tentang dipecahnya Kerajaan Mataram menjadi dua bagian lewat Perjanjian Giyanti.

Kerajaan Mataram menjadi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin Pangeran Mangkubumi dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin Paku Buwono III. Pangeran Mangkubumi kemudian menyandang gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Memperkuat Jati Diri Yogyakarta

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, pengesahan Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi pijakan untuk memperkuat karakter dan jati diri Yogyakarta sebagai bagian NKRI. 

"Penyusunan Perda Hari Jadi DIY berlandaskan pada aspek sejarah yang tidak dapat dipandang hanya sebagai kenangan semata," kata Sultan.

Penetapan Hari Jadi DIY ini merujuk rangkaian histori berdirinya Keraton Yogya atau Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat yang merupakan separuh Nagari (Kerajaan) Mataram pada 13 Maret 1755, atau dalam kalender Jawa, Kemis Pon tanggal 29 Jumadil'awal tahun Be 1680.

Sultan berharap penetapan tanggal 13 Maret 1755 sebagai Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi semangat mewujudkan mimpi DIY sebagai daerah tujuan wisata, kota budaya, dan pusat pendidikan terkemuka di Asia Tenggara.

PRIBADI WICAKSONO

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus