Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Ada Fenomena Langka Embun Upas, Gubernur Jawa Timur Ajak Wisatawan Kunjungi Bromo

Fenomena embun upas itu biasanya muncul saat musim kemarau, khususnya ketika pagi hari.

3 Juni 2023 | 12.35 WIB

Pengunjung melintas di hamparan pasir yang diselimuti embun beku di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Ahad, 30 Juni 2019. Fenomena embun beku tersebut disebabkan penurunan suhu yang mencapai 0 derajat celcius pada malam hari. ANTARA/Zabur Karuru
Perbesar
Pengunjung melintas di hamparan pasir yang diselimuti embun beku di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Ahad, 30 Juni 2019. Fenomena embun beku tersebut disebabkan penurunan suhu yang mencapai 0 derajat celcius pada malam hari. ANTARA/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena alam berupa embun upas tengah terjadi di kawasan wisata Bromo Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun mengajak masyarakat untuk datang ke sana, sebab itu merupakan fenomena langka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ini fenomena tahunan yang cukup langka. Inilah sisi lain keindahan Gunung Bromo yang selalu membuat kita begitu takjub akan keindahan yang ditawarkan," kata Khofifah, Jumat, 2 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fenomena embun upas itu sering disebut juga fenomena pasir bersalju. Sebab, lapisan es muncul fi lautan pasir adalah sisi lain Bromo.

Fenomena alam itu biasanya muncul saat musim kemarau, khususnya ketika pagi hari. Pada waktu tersebut, suhu sangat dingin sehingga permukaan lautan pasir Bromo di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo seperti terlapisi butiran es.

Menurut Khofifah, pasir bersalju ini biasanya terjadi selama bulan Juni-Agustus karena terjadinya puncak kemarau di daerah Bromo. Masa itu mengakibatkan suhu turun secara ekstrem.

Bagi wisatawan yang akan datang, Khofifah mengingatkan untuk menjaga kehangatan tubuh. Sebab, suhu udara bisa mendekati 0 derajat Celcius.

"Siapkan obat obatan, kenakan jaket tebal, kaos tangan, maupun penutup kepala dan kaki," kata Khofifah.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan fenomena embun upas seringkali terjadi di kawasan Gunung Bromo pada musim kemarau saat pagi hari atau sebelum matahari terbit dengan sempurna. Selain di lautan pasir, fenomena ini bisa terjadi di kawasan Ranupane dan Ranu Regulo.

Selain itu, pengumuman yang perlu diketahui wisatawan, kawasan Bromo ditutup total pada 3-5 Juni 2023 untuk pelaksanaan ritual Yadnya Kasada. Tradisi suku Tengger ini dilaksanakan berupa persembahan sesajen di kawah Gunung Bromo.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus