Akibat Teknologi 5G, Sejumlah Maskapai Tangguhkan Penerbangan ke Amerika Serikat

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa maskapai internasional besar secara preemptive membatalkan penerbangan ke Amerika Serikat pada Rabu, 19 Januari 2022 di tengah kekhawatiran atas peluncuran teknologi 5G dan efek potensialnya pada keselamatan pesawat.

Keputusan untuk membatalkan dibuat karena Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah memperingatkan bahwa 5G dapat mengganggu altimeter radar pesawat (sebuah instrumen yang mengukur ketinggian pesawat) yang dapat membuat pendaratan di bandara tertentu berbahaya, terutama selama skenario visibilitas rendah. Sementara FAA telah mensertifikasi beberapa model pesawat untuk terbang dengan peluncuran 5G, termasuk Boeing 737 yang populer, namun agensi tersebut belum menyetujui beberapa model populer lainnya.

Peluncuran luas dari teknologi baru akan dimulai pada Rabu, tetapi AT&T dan Verizon masing-masing sepakat pada Selasa malam, 18 Januari 2022 untuk menunda peluncuran 5G dalam radius 2 mil dari landasan pacu. Tidak segera jelas berapa lama penundaan itu akan berlangsung.

"Kami menyadari pentingnya ekonomi dari perluasan 5G, dan kami menghargai perusahaan nirkabel yang bekerja dengan kami untuk melindungi publik penerbangan dan rantai pasokan negara," kata Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg dalam sebuah pernyataan. "Wilayah udara AS yang kompleks memimpin dunia dalam keselamatan karena standar penerbangan kami yang tinggi, dan kami akan mempertahankan komitmen ini saat perusahaan nirkabel menerapkan 5G."

Namun, Emirates dan Air India telah menangguhkan jadwal penerbangan ke AS. Seorang juru bicara Emirates mengatakan maskapai membatalkan penerbangan ke Chicago, Dallas-Fort Worth, Miami, Newark, Orlando, dan Seattle karena masalah operasional atas peluncuran 5G. Penerbangan maskapai ke Bandara Internasional John F. Kennedy New York, Los Angeles, dan Washington D.C. akan terus beroperasi sesuai jadwal.