Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Umay Shahab menghadiri konser Coldplay Indonesia, Music of The Spheres hari ini, Rabu, 16 November 2023. Sutradara film Ketika Berhenti di Sini itu datang bersama sang kekasih sejak sore hari untuk menunggu gerbang dibuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ditemui oleh awak media di Plaza Tenggara Gate D, Umay Shahab memberikan kesan dan pengalamannya untuk menyaksikan konser band asal Inggris tersebut. “Udah pengen banget dari dulu akhirnya kesampaian. Suka Coldplay juga,” ujar Umay Shahab antusias.
Gagal War Tiket Coldplay, Umay Shahab Beli di Calo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umay juga menceritakan perjuangannya bisa membeli tiket konser Coldplay. Dia mengaku gagal beli sendiri dan membelinya lewat orang lain. “Ikut war tapi enggak dapat akhirnya jadi beli sama calo,” kata Umay.
Dia mengungkapkan mendapatkan tiket di kursi Cat 2. Umay juga mengaku menyukai beberapa lagu band Coldplay. “Enggak banyak sih gua, paling album Parachutes, Sparks, In My Place. Tapi kayaknya enggak dibawain sih,” tutur Umay.
Salah satu lagu yang paling berkesan buat Umay Shahab adalah Sparks. “Sebenarnya suka Sparks, cuma melihat setlist-nya Music of The Spheres kayaknya enggak dibawain,” kata Umay. Dia menyukai lagu tersebut karena lirik dan musiknya yang bagus.
Umay Shahab menunggu konser Coldplay Indonesia Music of Spheres di Plaza Tenggara Gate D GBK, Rabu, 16 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Meski suka Coldplay, Umay mengakui bahwa dia tak terlalu mengenal personel band itu. “Sejujurnya kalau nyebutin lagu-lagunya gua tahu. Tapi kalau disuruh nyebutin personel-personelnya gua enggak tahu. Jadi sebenarnya suka karena lagunya aja sih,” ujar Umay sambil tertawa.
Umay Shahab Pakai Kaus Band Dewa 19
Uniknya, alih-alih mengenakan baju atribut Coldplay, Umay justru mengenakan kaus band asal Tanah Air, Dewa 19. “Iseng aja gua kan bertabrakan soalnya. Tadinya mau pakai baju BMTH, cuma Dewa aja,” katanya.
Saat ditanya apa maknanya, Umay menjelaskan perspektifnya pakai kaus Dewa. “Enggak apa-apa soalnya Dewa band legendaris Indonesia. Jadi biar kalau Bang Chris Martin lihat dia tahu ini band legendaris Indonesia,” ujar Umay Shahab.
Ternyata, pemilihan kaus band Dewa 19 di konser Coldplay itu punya makna tersendiri bagi Umay. Menurutnya, kalau di luar negeri itu Coldplay, sesuatu yang berkesan, melewati zaman. Hal ini juga sama seperti di Indonesia yang ada Dewa 19 atau Iwan Fals.
Meskipun Gen Z, tapi Umay tetap menyukai lagu-lagu Coldplay karena karyanya yang tak lekang oleh waktu. “Seperti musisi yang diminati seluruh generasi. Sementara lagunya enggak kenal waktu sih. Itu alasannya kenapa Coldplay bagus dan diminati sama anak-anak seumuran gua juga,” kata Umay Shahab.