Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Antisipasi 5 Hal Berikut Saat Melancong ke Papua

Melancong ke pulau terbesar di Indonesia, Papua, menjadi impian banyak orang.

26 Mei 2018 | 08.48 WIB

Bukit Teletubbies di Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Tempo/Francisca Chrisrty Rosana
Perbesar
Bukit Teletubbies di Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Tempo/Francisca Chrisrty Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Melancong ke pulau terbesar di Indonesia, Papua, menjadi impian banyak orang. Wilayah yang sebagian besar masih merupakan hutan rapat itu menyajikan wisata petualangan yang menantang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ada pula wilayah bahari yang indah, seperti Raja Ampat, yang dinobatkan sebagai tempat snorkeling terbaik di dunia mengalahkan Kepulauan Gala Pagos. Tempat ini menjadi tujuan bagi banyak penyelam atau divers kelas dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bila Anda ingin melancong ke Papua, ada beragam informasi yang sebaiknya diketahui sebelum berangkat. Hal-hal itu menyangkut persiapan menghadapi medan yang tak terperediksi sebelumnya. Berikut ini informasi yang dihimpun Tempo.

  1. Minum obat anti-malaria

Indonesia bagian timur, khususnya Papua, menjadi salah satu daerah yang rawan nyamuk malaria. Sebagian besar kasus malaria terjadi di sana. Untuk menghindari risiko terserang penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk itu, sebaiknya Anda meminum obat anti-malaria. Obat dapat diminum sepekan sebelumnya dan beberapa hari selama Anda di sana. Selain sedia obat tersebut, Anda bisa mengantisipasinya dengan memakai lotion anti-nyamuk.

  1. Manajeman waktu

Papua memiliki wilayah yang sangat luas. Bila berencana untuk road trip, Anda harus memiliki manajemen waktu yang cukup baik. Sebab, dari satu distrik ke distrik lain, waktu yang ditempuh tidak cuma belasan atau puluhan menit, tapi sampai berjam-jam.

Di salah satu kabupaten di Papua Barat, yakni di Kabupaten Tambrauw yang dikunjungi Tempo 14-19 Mei lalu, misalnya, waktu tempuh dari satu distrik ke distrik lain bisa mencapai 2-3 jam.

  1. Medan yang tak terprediksi

Bila Anda ingin melakukan road trip atau bertualang lewat jalur darat, ada baiknya benar-benar mempersiapkan fisik dan amunisi yang cukup. Sebab, hal-hal yang dihadapi di jalan benar-benar tak terprediksi. Apalagi bila menjelajahi jalur lintas kabupaten.

Anda bisa menjumpai jembatan putus sewaktu-waktu, pohon tumbang, hewan-hewan yang melintas, atau tanah longsor. Sebaiknya mencari informasi lebih dulu dari penduduk lokal tentang medan yang akan ditempuh. 

  1. Memilih laut atau pegununganSeorang nelayan Distrik Werbes, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, memancing menggunakan tombak manual. TEMPO/ Francisca Christy Rosana

Ada dua atraksi yang bisa dinikmati selama menjelahaji wilayah Papua. Di antaranya atraksi menyusuri pegunungan atau pantai dan laut. Dua-duanya menyenangkan. Namun, bila hanya punya waktu singkat, Anda perlu memilih salah satu.

Di Papua Barat, misalnya, bila ingin wisata bahari, Anda bisa mengunjungi Raja Ampat. Namun, bila tertarik berkelana atau bertualang di hutan yang masih rapat, mencari cenderawasih, atau menyaksikan hewan-hewan liar, Anda bisa melipir ke Kabupaten Tambrauw yang memiliki wilayah Pegunungan Tamrau.

  1. Siap-siap hilang sinyal

Jaringan komunikasi digital di sebagian wilayah Papua masih belum cukup memadai. Hanya di beberapa tempat, Anda bisa mengakses Internet. Misalnya di Kota Sorong, Jayapura, atau Manokwari. Sedangkan di wilayah kabupaten, sinyal Internet akan terputus.

Anda pun hanya bisa menelepon atau mengirim pesan pendek SMS. Bahkan, di beberapa wilayah, Anda masih akan menemui fenomena roaming. Semisal di Distrik Sausapor, ibu kota sementara Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.

 

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus