Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Artis Indonesia Bicara Soal Peretasan Pusat Data, Ada yang Usul Pembatasan Usia Pejabat Teknologi

Artis Indonesia turut menanggapi soal peretasan Pusat Data Nasional yang menjadi bencana siber nasional.

28 Juni 2024 | 22.46 WIB

Darius Sinathrya menghadiri konferensi pers dimulainya proses syuting WeTV Original Main Api, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2024. TEMPO/Marvela
Perbesar
Darius Sinathrya menghadiri konferensi pers dimulainya proses syuting WeTV Original Main Api, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2024. TEMPO/Marvela

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Artis Indonesia turut menyikapi masalah kebocoran pusat data akibat serangan ransomware ke Pusat Data Nasional atau PDN. Kebocoran ini menjadi bencana nasional di bidang siber yang meliputi data pribadi warga negara Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Aktor, komika, penulis, sutradara, dan penyiar radio, Soleh Solihun menyindir kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mengelola PDN. Ia mengunggah foto tangkap layar yang diambill dari situs Kominfo tentang informasi tentang PDN sesuai Perpres SPBE No. 82 Tahun 2023. Pada poin keempat, tertulis rekomendasi pemerintah menggunakan PDN untuk menjamin keamanan informasi dan kedaulatan data negara dan data pribadi WNI. 

Sindiran Artis Indonesia Soal Kebocoran Pusat Data Nasional

"Menurut situs Kominfo, ini pentingnya pusat data nasional. Poin ke-4 akan membuat anda bangga," tulis Soleh di akun X-nya pada Kamis, 27 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cuitan ini di-retweet Ernest Prakasa, komika, sutradara, dan kini produser. Ernest juga melontarkan pendapatnya sendiri. "Kita yang bayar pajak, kita juga yang disalahin. Gw rasa orang Indonesia dadanya pada tipis dah, kebanyakan dielus," tulisnya di X, kemarin. Pernyataan ini diduga menanggapi Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja yang menyebut penyerangan siber ini lantaran masyarakat kurang kritis terhadap konsumsi produk digital

Komika, Arie Kriting juga menanggapi pernyataan Ardi. "Rakyat lagi aja yang disalahkan. Cukardeleng modelan pejabat macam begini," cuitnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024. Rapat tersebut membahas perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

Menurut suami Indah Permatasari ini, seharusnya untuk hal-hal yang berkaitan dengan teknologi diterapkan pembatasan usia. "Gak boleh berusia lebih dari 40 tahun. Biar gak ada peluang lolos itu orang-orang uzur gaptek yang cuma suka jabatan dan tunjangannya saja," tulisnya, kemarin. "Sepertinya bangsa kita akan sulit maju selama pejabat inkompeten sulit mundur."

Aktor, Darius Sinathrya turut memberikan opini soal kebocoran data ini. "Mau hapus berkas, bakar gedungnya. Mau hapus data digital, pinjam tangan hacker," tulisnya, kemarin. Diduga, Darius membandingkan soal kebocoran data ini dengan kebakaran yang terjadi di Kejaksaan Agung pada 22 Agustus 2020 yang menghanguskan arsip perkara. 

PDN yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika diretas sejak 20 Juni 2024, tapi pemerintah baru mengakuinya pada Senin lalu. Badan Siber dan Sandi Negara mengatakan virus yang menyerang PDN merupakan data Ransomware LockBit 3.0. Ransomware merupakan istilah jenis malware yang menyerang sistem data.

PDN mengelola 73 data kementerian lembaga serta ratusan milik pemerintah daerah. Kominfo dan BSSN yang bertanggung jawab atas Pusat Data Nasional dinilai gagal menjaga objek vital dan strategis tersebut.

X| TEMPO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus