Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Harry atau the Duke of Sussex tidak akan pernah lupa momen saat ayahnya, Raja Charles III mengabarkan kematian ibundanya, Putri Diana Spencer pada 31 Agustus 1997. Dalam memoar buku Spare yang resmi diluncurkan kemarin, Selasa, 10 Januari 2023, Harry mengungkapkan kesedihannya yang mendalam sekaligus menjadikannya trauma masa kecil yang sulit sembuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat mengabarkan kematian perempuan pertama yang paling dicintainya itu, Raja Charles III, saat itu masih putra mahkota, tidak menunjukkan emosi. Bahkan, sang ayah tidak memeluk dirinya sama sekali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pangeran Harry, yang saat itu berusia 12 tahun, didudukkan di atas tempat tidur oleh ayahnya. Tangan Charles berada di lutut putranya, menatapnya lekat, lalu mengabarkan bahwa Diana mengalami kecelakaan mobil dan dia mengalami luka-luka yang tampaknya tidak mungkin membaik.
Harry mengaku sangat hancur mendengar kabar tersebut. tapi dirinya tidak dapat menangis sama sekali. "Yang saya ingat dengan sangat jelas adalah bahwa saya tidak menangis. Tidak ada air mata. Ayahku tidak memelukku," tulis Harry dalam dokumen yang diperoleh NBC News, dan diunggah oleh E! News, Senin, 9 January 2023.
Simak: Pangeran Harry Ungkap Bersama Kakaknya Minta Raja Charles III TIdak Nikahi Permaisuri Camilla
Sebagai putra kerajaan Inggris, Harry dan kakaknya, Pangeran William harus menggunakan dua topeng. Pertama bagaimana dirinya harus bersikap dan tidak boleh menangisi kematian ibunya di hadapan rakyat Inggris. Namun di sisi lain, ,sebagai anak kecil, ia benar benar ingin menangis sangat keras atas kematian Ibunya.
"Ketika ibuku meninggal, kami memiliki dua topeng untuk dipakai. Satu adalah dua putra yang berduka ingin menangis, bersedih dan memproses kesedihan itu karena kehilangan ibu mereka. Dua, topeng kerajaan agar tidak menunjukkan emosi, keluarlah, temui orang-orang, dan jabat tangan mereka," kata Harry.
Pangeran Harry mengaku kehilangan dirinya sebagai anak kecil yang seharusnya bisa mengungkapkan kesedihan dan dipeluk orang-orang tercinta untuk bisa menghapus trauma dan kesedihan. "Inggris benar-benar menyapu saya dan William sebagai anak-anak mereka dengan harapan dapat melihat diri saya dan William keluar-masuk secara terus menerus, benar-benar sulit bagi kami berdua," kata Harry menambahkan.
Munculnya pernyataan Harry dalam bukunya coba dikonfirmasi CNBC News kepada keluarga kerajaan baik di Istana Kensington maupun Buckingham. Namun pihak keluarga kerajaan menolak berkomentar, begitu pula dengan pihak juru bicara Harry.
NBC NEWS | E! NEWS|
Baca: Pangeran Harry Akui Pakai Kokain, Ganja, dan Jamur Ajaib Saat Remaja yang Membantunya Berhalusinasi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.