Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Batam - Beredar di media sosial informasi kondisi Pulau Rempang, Batam, semakin memanas. Warga diminta untuk tidak datang ke kawasan tersebut dalam minggu ini, termasuk untuk berwisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pesan itu menyebar ke grup WhatsApp. "Kawan-kawan yang mau ke arah jembatan 5 dalam minggu ini tunda dulu karena disana lagi panas-panasnya disuruh putar balek," begitu bunyi salah satu pesan yang beredar, Sabtu (26/8/2023).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pesan ini diteruskan berkali-kali bersamaan dengan video warga rempang yang menghadang mobil Ditpam BP Batam. Penelusuran Tempo, video tersebut merupakan video beberapa hari yang lalu, ketika warga menolak petugas BP Batam melakukan pematokan lahan.
Tidak hanya dalam pesan singkat. Informasi diduga hoax juga beredar melalui pesan suara di WhatsApp. "Kepada kerabat semua untuk beberapa hari ini diharapkan jangan dulu berlibur ke pantai di Barelang, karena ditutup," bunyi pesan tersebut.
Pengurus Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) Rempang Galang, Sani mengatakan, informasi yang menyatakan Pulau Rempang tidak kondusif itu adalah hoax. "Apabila ada berita hoax yang mengatakan bahwa rempang tidak kondusif itu pernyataan pemecah belah dan provokator, kalau tau oranngnya (menyebar informasi tersebut) silakan laporkan ke polisi," kata Sani.
Sani mengatakan, sampai saat ini wisatawan masih bisa liburan ke Barelang Pulau Rempang dan Pulau Galang. "Kalau kami berpikir, orang yang menyebarkan haox ini pasti bukan orang Galang atau Rempang," kata dia.
Begitu juga yang dikatakan, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Galang, Iptu Alex Yasra. Ia mengatakan informasi terkait isu penutupan tempat-tempat wisata di kawasan Barelang tidaklah benar. "Kami sudah cek langsung, tempat wisata masih buka," kata Alex kepada awak media, Sabtu (26/08/2023).
Alex mingimbau kepada masyarakat Batam untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar. "Pastikan terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut. Jangan juga sembarang membagikan, ditakutkan berita tersebut hoaks dan merugikan orang lain," kata dia.
Ia meminta masyarakat Batam yang ingin berlibur ke Barelang untuk tidak perlu khawatir, sebab masyarakat dari Rempang akan menjamin wisatawan yang mau berkunjung ke kawasan tersebut.
Warga Rempang Menolak Relokasi Kampung Tua
Kisrus pembangunan mega proyek "Rempang Eco-city" semakin meruncing. Sampai saat ini warga Pulau Rempang dan Galang yang terdiri dari 16 kampung tua masih mempertahankan kampung mereka.
Siang malam warga menjaga kampung agar tidak dilakukan pembangunan yang sekarang masih dalam tahap pengukuran lahan. Beredar juga beberapa video terkait warga yang menolak kedatangan aparat pemerintah mulai dari BP Batam, Kepolisian dan TNI yang akan melakukan pengukuran lahan.
Pulau Rempang sendiri akan dijadikan kawasan ekonomi baru. Pulau ini akan dikembangan oleh PT Megah Elok Graha anak perusahaan Tomy Winata. Namun, warga menolak direlokasi demi investasi tersebut.
Masyarakat kampung tua ini tidak menolak pembangunan, dengan syarat tidak menganggu kampung tua mereka yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Satu sisi kawasan Rempang menjadi lokasi unggulan wisatawan berlibur ke pantai-pantai yang terdapat di kawasan ini. Apalagi pada akhir pekan.
YOGI EKA SAHPUTRA