Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Bermalam di Ryokan, Merasakan Sensasi Penginapan Tradisional Jepang

Ryokan, banyak terdapat di resor sumber air panas, menyediakan mesin pemanas di dalam kamar.

28 Desember 2023 | 06.43 WIB

Suasana kamar di ryokan. Foto: Istimewa.
Perbesar
Suasana kamar di ryokan. Foto: Istimewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anda belum bisa disebut khatam mengenal tempat wisata di Jepang jika belum menjajal untuk menginap di ryokan. Ryokan adalah penginapan tradisional bergaya Jepang yang dapat ditemukan di negara berjuluk Negeri Matahari Terbit itu, terutama di daerah resor sumber air panas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Keberuntungan bisa merasakan menginap di ryokan ini juga Tempo alami kala mendapatkan undangan berkeliling Jepang dari Japan National Tourism Organisation atau JNTO pada awal bulan lalu selama sepekan. Saya menginap di ryokan Gokan-no Tsuruya yang berada di Zao Onsen 710, Zao Onsen, 990-2301, Prefektur Yamagata, Tohoku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ryokan yang saya tempati ini merupakan hotel bintang tiga di Yamagata dengan tarif mulai dari Rp 1,7 juta - 3 juta per malam.  Tentu saja masih banyak ryokan dengan harga relatif murah yang bisa Anda pilih untuk merasakan pengalaman menginap di penginapan Jepang yang sebenarnya. 

Ryokan, banyak terdapat di resor sumber air panas, menyediakan mesin pemanas di dalam kamar. Tidur di ryokan, Anda tidak akan merasakan kedinginan sekalipun berada di daerah dingin. Begitu pula kedatangan kami ke ryokan di Zao, yng bertepatan dengan musim gugur menjelang winter. Cuaca autumn di kisaran 10 derajat celcius yang membuat tubuh tropis kami menggigil, langsung hangat saat berada di dalam ryokan. 

Terminal bus di Zao Onsen, Yamagata, Jepang. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Desain Ruang Ala Film Dora Emon

Ryokan bukan kamar biasa. Konsep tradisional Jepang itu memungkinkan desain ruangan tatami, yakni klasik dan tradisional. Anda akan menemukan lemari besar yang ditutup pintu dengan cara digeser, seperti halnya film Dora Emon. Di lemari besar itu tersimpan kasur, bantal, dan bed cover. Desain ini memungkinkan ruangan terasa lapang. 

Di pojok, terdapat meja besar dan kursi pendek atau bantal untuk lesehan. Meja bisa dimanfaatkan untuk bekerja atau melakukan upacara minum teh. 

Saat masuk ke dalam ruangan, saya merasakan tengah berada di dalam film animasi Dora Emon, menjadi teman Nobita, merengek minta Dora Emon mengeluarkan mainan dari kantong ajaibnya. Sayangnya. tak ada laci yang menjadi tempat persembunyian Dora Emon, karena itu hanya ada dalam ruang imajinasi saya. 

Desain interior kamar di ryokan. Foto: Istimewa.

Mencicipi Menu Tradisional Jepang Seharga UMP DIY

Selain ruang tatami bergaya Jepang klasik, di ryokan juga menjadi kesempatan bagi kita merasakan kuliner negeri sakura itu. Keberuntungan saya berlipat lantaran ryokan yang disewakan untuk kami benar-benar dapat memperkenalkan budaya orang Jepang. Kami, saya dan Nila, teman dari media lain, dapat merasakan menu Kaiseki senilai Rp 2 juta. Masakan senilai UMP DIY ini merupakan makanan termahal yang pernah saya rasakan selama hidup.  

Kaiseki yang disajikan berasal dari daerah Yamagata saat musim gugur. Ada sashimi dari ikan tuna, salmon, dan udang merah segar dari nelayan di Yamagata. Lalu ada daging sapi Watari Zao yang langsung dipanggang sendiri. Berikutnya ada sup daging panas yang menyegarkan. Jangan lupakan sajian Hakozuki No berupa tahu, salad yang dihasilkan dari Gunung Zao. 

Ryokan yang kebanyakan berada di resor sumber air panas belerang, kebanyakan menyediakan kolam berendam air panas secara privat. Begitu check in, saya langsung mendaftar untuk berendam. Saya mendapatkan jam 9 malam. Ada lima kolam yang disediakan, tapi kami memilih berdua di satu pemandian yang berukuran 3 x 3 meter itu lantaran sepi. 

Menu kaiseki. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Rute ke Zao Onsen

Dikutip dari Travel.Gaijinpot, Anda bisa ke Zao Onsen dengan menumpang kereta JR Tohoku Shinkansen dari Tokyo ke Sendai selama 100 menit dengan tarif Rp 1,1 juta. Dari Sendai, Anda beralih ke bus ke Zao Onsen dengan harga 1600 Yen atau sekitar Rp 173 ribu. Atau bisa juga dari Tokyo, Anda menumpang JR Tohoku Shinkansen langsung ke Stasiun Yamagata, yang dilanjut dengan bus ke Zao Onsen. Kebetulan, ryokan tempat saya menginap tepat berada di depan terminal bus di Zao Onsen. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus