Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention mengumumkan dua pembaruan syarat perjalanan untuk mencegah penularan Covid-19. Pembaruan ini menyusul terjadinya peningkatan kasus di Amerika Serikat dan munculnya virus corona subvarian Omicron, yakni Omicron XE.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip laman Travel Pulse, CDC menerbitkan perintah bahwa penggunaan masker berlaku hingga 3 Mei 2022. Selain perpanjangan kewajiban memakai masker, CDC mengatakan akan mervisi sistem Pemberitahuan Kesehatan Perjalanan untuk tujuan internasional. Sistem baru akan membantu masyarakat mengukur risiko terpapar Covid-19 di lokasi tertentu dengan lebih baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Orang yang melakukan perjalanan harus memperhatikan bagaimana kondisi Covid-19 di tempat tujuan mereka sesuai tingkatan atau level kondisi yang ditetapkan pemerintah. Hindari datang ke wilayah dengan kasus penyebaran virus corona yang meningkat pesat dan CDC akan memonitor jumlah kasus Covid-19 selama 28 hari ke belakang.
Sistem perjalanan baru dari CDC ini memungkinkan orang yang sedang dalam perjalanan untuk menilai ancaman kesehatan di seluruh dunia dengan baik. Mereka juga dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri sebelum, selama, dan setelah perjalanan.
Wakil Presiden Eksekutif Asosiasi Perjalanan Amerika Serikat untuk Urusan Publik dan Kebijakan, Tori Emerson Barnes mengatakan, pembaruan ketentuan perjalanan dari CDC ini penting setelah beberapa waktu lalu lembaga itu tak lagi merekomendasikan memakai masker di ruang publik untuk sebagian besar masyarakat Amerika. Namun kemudian muncul subvarian Omicron yang lebih mudah menular, yakni Omicron XE.
"Dengan semua peralatan yang upaya yang kita lakukan untuk mencegah penularan virus corona, pemerintah perlu menetapkan kebijakan untuk pelaku perjalanan yang kini sudah terbuka ke segala penjuru," kata Barnes. Kebijakan perjalanan lintas negara, menurut dia, membutuhkan banyak pertimbangan karena banyak orang dari berbagai penjuru akan berpapasan dan berinteraksi tanpa tahu apakah mereka berpotensi menularkan virus atau tidak.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | TRAVEL PULSE
Baca juga:
Tak Sekadar untuk Keamanan, 6 Tempat Ini Dilarang Dilintasi Pesawat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.