Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Dekat Lapisan Ozon, Jangan Lupa Pakai Tabir Surya Selama Penerbangan

Dokter kulit dan pramugari mengingatkan Anda untuk selalu memakai tabir surya selama penerbangan

25 Agustus 2023 | 05.39 WIB

Ilustrasi wanita di dalam pesawat terbang. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi wanita di dalam pesawat terbang. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pramugari dan dokter kulit menganjurkan wisatawan yang bepergian dengan pesawat terbang mengenakan tabir surya. Hal ini karena Anda semakin dekat dengan lapisan ozon, sehingga paparan sinar UV di pesawat lebih kuat dibandingkan saat Anda berada di luar ruangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dokter kulit Dr. Joyce Park merekomendasikan semua turis, terlepas dari apakah mereka penumpang, pilot, atau pramugari, menggunakan tabir surya sebelum penerbangan. “Anda benar-benar harus memakai tabir surya di pesawat atau menutup jendela,” kata Park dalam videonya di TikTok

Selama penerbangan dapat membuat orang terpapar sinar UV yang berbahaya


Dr. Park merujuk pada penelitian tahun 2015 yang diterbitkan di JAMA Dermatology yang mengamati risiko kanker kulit bagi pilot dan awak kabin. Menurut penelitian, jendela dan kaca depan pesawat biasanya terbuat dari plastik polikarbonat atau kaca komposit multilapis yang menghalangi transmisi UVB, tetapi tidak UVA.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara sinar UVB dapat menyebabkan kulit terbakar, sedangkan sinar UVA berhubungan dengan penuaan kulit.  Namun, keduanya tetap berhubungan  dengan kanker kulit.

Penelitian tersebut menemukan bagi pilot di kokpit selama penerbangan sekitar satu jam pada ketinggian 30 ribu kaki membuat mereka terpapar radiasi UVA dalam jumlah yang sama dengan sesi tanning bed selama 20 menit. Selain itu, hal ini juga  dapat membahayakan penumpang yang duduk di kursi dekat jendela dan pramugari yang sering terbang.

Cegah paparan sinar matahari selama penerbangan

Seorang pramugari, Beth Windsor mengatakan, dia menyadari dampak paparan sinar matahari terhadap penuaan dan kanker kulit. Sebab dia selalu menerapkan rutinitas skincare selama penerbangan jarak jauh.

"Saya menggunakan masker lembar hidrasi yang intens dan penutup gel di bawah mata, lalu mengoleskan pelembab dan SPF50," ujarnya yang sudah bekerja selama satu dekade. 

Sebagai penumpang pesawat terbang, Ariana Bloom, juga menyadari pentingnya memakai tabir surya sebelum dan selama penerbangan. "Di langit, sinar matahari yang masuk melalui jendela sangat kuat, yang dapat menyebabkan Anda terkena lebih banyak sinar UV dari biasanya. Penting untuk memakai dan mengoleskan kembali tabir surya," katanya. 

Selain memakai tabir surya, Dr. Park juga merekomendasikan agar wisatawan yang duduk di kursi dekat jendela mempertimbangkan untuk menutup jendela. Namun jika pemandangannya terlalu indah untuk dilewatkan, Anda juga bisa memakai baju lengan panjang dan tabir surya.

INSIDER

Pilihan editor: 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus