Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar wilayah Italia menjadi hunian bangsa Romawi yang menguasai Eropa berabad-abad silam. Namun, di sebuah kawasan bernama Apulia, terdapat jejak koloni yang didirikan orang Yunani kuno yang masih bisa dirasakan wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tersembunyi di ujung Semenanjung Italia, wilayah yang juga dikenal nama Puglia ini merupakan gabungan dari enam desa kuno yang masih mempertahankan adat istiadat dan dialek Yunani yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Banyak yang meyakini bahwa nama Apulia berasal dari kata a-Pluvia yang berarti tanah tanpa hujan. Kawasan ini memang hampir tak ada danau atau sungai. Terori lain mengatakan bahwa nama itu berasal dari kata dalam bahasa Yunani "lapudes" yang berarti orang-orang yang hidup di sisi lain Laut Adriatik.
Penjaga dialek Griko
Desa Calimera (yang jika dieja dengan huruf K berarti "selamat pagi" dalam bahasa Yunani), Corigliano d'Otranto, Martano, Martignano, Sternatia, dan Zollino masih memiliki penduduk yang berbicara dan memahami dialek tersebut.
Para tetua di komunitas kecil Apulia ini adalah penjaga sejarah. Mereka lebih menyukai dialek Griko yang semakin pudar dibandingkan dialek regional yang berevolusi dari bahasa Latin kuno.
Griko adalah bahasa Neo-Yunani yang pertama-tama ditinggalkan oleh orang Yunani dan kemudian oleh Bizantium yang pindah setelah invasi Norman dan membawa praktik Ortodoks Yunani mereka.
Generasi muda perlahan-lahan beralih ke bahasa Italia yang lebih populer melalui sekolah mereka, yang mengakibatkan beberapa komunitas kehabisan penutur bahasa Griko. Bahkan dikira dialek ini punah.
Pada 1990-an, enam desa membentuk kesatuan, yang dikenal sebagai Grecia Salentina (Salentine Yunani), dengan desa-desa terdekat Castrignano de' Greci, Melpignano, dan Soleto untuk melestarikan pengetahuan tentang Griko.
Tiga desa lagi, Carpignano Salentino, Cutrofiano e Sogliano Cavour, kemudian bergabung meskipun telah kehilangan kebiasaan berbicara Griko selama berabad-abad.
Perpaduan Romawi, Yunani, dan Norman
Sama seperti Apulia lainnya, Grecia Salentina memiliki banyak hal untuk ditawarkan ke turis. Pengunjung dapat mengagumi perpaduan seni arsitektur Romawi, Yunani, dan Norman.
Objek wisata yang paling ramai adalah Sternatia, dengan gang-gangnya yang sempit, sunyi dan damai, serta alun-alunnya yang penuh dengan kehidupan. Penduduk setempat membantu melestarikan seni kuno seperti pembuatan renda dan tenun. Banyak toko-toko kecil yang menawarkan produk buatan tangan kepada pengunjung.
Martano menawarkan contoh terbaik pengaruh Yunani di wilayah tersebut. Pengunjung dapat tersesat saat berjalan-jalan di sekitar kastil Aragon abad ke-15 yang indah.
Castrignano dei Greci dan bangunan batu putihnya yang indah menawarkan pengunjug jauh dari kehidupan kota-kota di Italia yang sibuk, dengan halaman dalam yang indah yang dibangun sesuai dengan tradisi arsitektur Yunani.
EXPRESS.CO.UK | BEAUTIFUL PUGLIA