Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Dilarang Merokok di Pesawat, tapi Kenapa Tersedia Asbak di Toilet?

Jika seorang penumpang merokok di pesawat, orang tersebut dapat dikenakan denda dan ditahan, mungkin juga dilarang terbang.

23 Oktober 2023 | 10.00 WIB

Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
Perbesar
Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dulu merokok dilarang dilakukan di pesawat selama puluhan tahun untuk alasan keselamatan. Namun, penumpang banyak yang bingung karena di toilet pesawat tersedia asbak. Sebagian wisatawan menganggap asbak tersebut menjadi daya tarik bagi penumpang untuk merokok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tapi seorang pramugari maskapai penerbangan Inggris yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa asa alasan penting mengapa maskapai penerbangan masih memiliki asbak. Dia memberikan peringatan keras terhadap siapa pun yang mencoba merokok selama penerbangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tanda puntung rokok kecil itu dapat dilihat di pintu. Itu bukan menganjurkan merokok, melainkan murni ada untuk pencegahan bahaya keselamatan," ata dia, seperti dilansir Express.co.uk, Sabtu, 21 Oktober 2023.

"Jika seseorang merokok di dalam pesawat, kami ingin mereka membuangnya karena jika Anda membuangnya di tempat sampah toilet, ada banyak kertas di sana... yang dipakai orang-orang mengeringkan tangan mereka. Akan ada potensi risiko kebakaran yang berbahaya, jadi kita perlu memiliki tempat yang aman untuk membuang puntung rokok," dia menambahkan.

Dia melanjutkan, asbak ini pada dasarnya adalah kotak lipat yang terbuat dari logam, jadi jika menarik bagian atasnya, kotak itu akan terbuka dan ada rongga kecil di mana puntung rokok bisa masuk. Puntung rokok lebih baik dibuang ke asbak itu daripada di tempat sampah toilet yang terisi kertas.

“Tapi jangan merokok di pesawat, Anda akan dimasukkan dalam daftar larangan terbang dan mungkin ditangkap… pasti ditangkap," kata dia. 

Awal mula larangan merokok

Pada 1990, maskapai penerbangan AS menerapkan larangan merokok di pesawat, dan British Airways mengikutinya pada 29 Maret 1998. Menurut New York Post, salah satu katalis larangan tersebut terjadi setelah sebuah pesawat Brasil terbakar pada 1973 saat mendekati Paris setelah penerbangan transatlantik dari Rio de Janeiro.

Peristiwa tersebut terjadi akibat sebatang rokok dibuang ke tempat sampah toilet. Sebanyak 123 penumpang tewas dalam kebakaran pesawat itu. 

Sekarang jika seorang penumpang merokok, orang tersebut dapat dikenakan denda yang sangat besar yang mungkin mengharuskan membayar semua biaya akibat gangguan muncul karena merokok. Lebih buruk lagi, perokok tersebut dapat ditangkap dan ditahan begitu mendarat.

“Rokok pada dasarnya adalah barang yang tidak boleh dibawa bepergian, jadi jika asbak itu tidak terhubung ke pintu, maka itu harus dilaporkan dan kita tidak boleh terbang tanpanya," pramugari itu menjelaskan. 

Di bawah arahan Federal Aviation Administration (FAA), asbak harus dipasang di semua pintu toilet di pesawat karena meskipun ada peringatan dan hukuman bagi perokok di pesawat, masih ada kemungkinan penumpang yang keras kepala dan kecanduan akan merokok. Asbak di dalam toilet pesawat ada sebagai pencegahan, bukan undangan merokok.

EXPRESS.CO.UK | NEW YORK POST

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus