Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rapper dan produser musik Amerika Serikat, Dr. Dre baru-baru ini digugat oleh mantan terapisnya, Dr. Charles Sophy sebesar 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp 155 miliar di Pengadilan Los Angeles. Dalam tuntutannya, Sophy menuduh Dr. Dre telah melancarkan ancaman kekerasan, pesan-pesan teks larut malam, bahkan komentar bernada homofobik yang membutanya hidup dalam ketakutan, bahkan merasa perlu untuk memakai rompi anti peluru saat keluar rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia melampiaskan rasa frustasinya terhadap mediasi tersebut kepada Dr. Sophy - rasa frustasi yang termanifestasi dalam bentuk kampanye yang berlangsung selama hampir satu tahun berupa pesan-pesan yang dikirim pada larut malam, ancaman intimidasi dan kekerasan, serta retorika homofobia," demikian isi gugatan tersebut dilnasir dari Rolling Stone.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkait dengan gugatan ini, tim hukum Sophy mengomentari, "Tidak seorang pun, sama sekali tidak seorang pun, yang boleh menjadi sasaran dari jenis tindakan yang kasar dan menyiksa seperti ini, terutama ketika orang yang menjadi sasaran dari ancaman dan pelecehan yang tidak dapat ditoleransi tersebut adalah dokter yang telah bekerja dengan tekun untuk membantu mengobati orang tersebut".
Hubungan Kerja antara Dr. Dre dengan Mantan Terapisnya
Hubungan kerja antara keduanya dimulai pada 2018, ketika Sophy ditunjuk sebagai mediator selama perceraian Dr. Dre dengan mantan istrinya, Nicole Young. Namun, setelah proses tersebut berakhir pada akhir 2021, situasi berubah menjadi lebih tegang. Sekitar 14 bulan setelahnya, Dr. Dre diduga mulai mengirim pesan teks bernada ancaman kepada Sophy.
Bukti utama yang diberikan oleh tim hukum Sophy untuk tuduhan ini terdiri dari salinan pesan teks yang dilampirkan ke pengadilan sebagai bukti. Pesan-pesan tersebut menunjukkan teks yang diduga dikirim oleh Dr. Dre selama 2023.
Misalnya, pada 16 Februari 2023, Dr. Dre diduga mengirim pesan teks kepada Sophy bahwa "kau akan membayar untuk itu" dan "kau sampah," yang memperlihatkan kemarahannya terhadap Sophy.
Respon Dr. Dre terhadap Gugatan Tersebut
Melalui pengacaranya, Howard King, penyanyi rapper tersebut membantah semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Bahkan Dr. Dre menuduh Sophie lah yang telah bertindak tidak profesional.
Dilansir dari Entertainment Weekly, King menyatakam, "Telah terungkap bahwa dia memengauhi salah satu anak Dr. Dre untuk menentang perceraiannya bahkan mendorongnya untuk pergi ke media dengan tuduhan palsu untuk memaksa penyelesaian keuangan yang dia rekomendasikan".
Kasus ini juga menarik perhatian publik karena sejarah Dr. Dre yang sebelumnya pernah dituduh melakukan kekerasan terhadap perempuan, termasuk insiden yang melibatkan jurnalis Dee Barnes dan mantan pacarnya, Michel'le.
Walaupun Dr. Dre pernah meminta maaf secara terbuka pada 2015 atas perilakunya di masa lalu, tuduhan ini sekali lagi membayangi kariernya yang panjang dan sukses di industri musik.
WILNA LIANA AZ ZAHRA | ENTERTAINMENT WEEKLY | ROLLING STONE