Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Amsterdam telah melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan citra ibu kota pesta, namun tidak berhasil. Pada Maret 2023, Ibu Kota Belanda ini merilis kampanye Stay Away untuk menjauhkan wisatawan yang ingin mabuk-mabukan, tetapi dianggap gagal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wali Kota Amsterdam Femke Halsema mengatakan bahwa kampanye tersebut belum mengubah perilaku wisatawan, tetapi sudah mengubah citra kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Larangan alkohol, larangan merokok, penutupan awal tempat makan, [larangan] tidur di mobil dan buang air kecil di tempat umum, dll., tidak diketahui oleh sebagian besar kelompok sasaran,” tulis Halsema dalam surat yang dikirim ke dewan kota pekan lalu.
Di kalangan turis, Amsterdam tetap dipandang sebagai tempat untuk mendapatkan segala jenis kebebasan.
“Di antara kelompok sasaran wisatawan pesta, masih ada gambaran kuat tentang Amsterdam sebagai kota di mana segala sesuatu diperbolehkan, termasuk penggunaan narkoba, pesta pora, dan melintasi batas,” kata Halsema.
Overtourism telah membuat pusing penduduk Amsterdam. Salah satu warga setempat mengatakan kepada Skift pada bulan Maret bahwa kualitas hidup mereka menurun akibat kepadatan yang berlebihan, kecelakaan di jalan raya, dan kebisingan.
Kampanye Renew Your View
Kini, mereka mencoba pendekatan yang lebih lembut untuk menarik jenis pengunjung yang berbeda dengan kampanye Renew Your View. Kampanye ini mendorong wisatawan untuk melihat kota dari sudut pandang penduduk setempat.
Menyasar wisatawan yang ingin mencari sensasi dan hiburan vulgar di Red Light District yang dikenal sebagai kawasan prostitusi legal dan kedai kopi, kampanye dalam bentuk film ini mempromosikan sisi kota yang berbeda, bebas dari perilaku transgresif, dan pesta yang gaduh. Kampanye ini akan dimulai awal tahun depan dan berlangsung hingga akhir 2025.
Mengenal orang Amsterdam yang sebenarnya
Amsterdam digambarkan sebagai kota tempat ide, inisiatif, dan inspirasi dalam kampanye Renew Your View. Kota ini menampilkan sepeda bunga, budaya LGBTQ+, dan kehidupan ramah lingkungan.
Pernyataan ini menekankan keberagaman masyarakat dan sudut pandang kota ini. “Amsterdam membuat Anda melihat… bagaimana Anda bisa menjadi diri Anda sendiri, sambil memberikan ruang kepada orang lain juga," demikian pernyataan kampanye tersebut.
Jadi, jika ada wisatawan yang hanya berniat minum-minum hingga mabuk dan menjelajahi Red Light District, tampaknya akan ditolak.
Kampanye Stay Away diperluas
Ketika awal rilis, kampanye Stay Away menyasar pria muda Inggris. Meski ada kampanye baru, Amsterdam akan tetap menyebarkan kampanye ini hingga 2024. an memperluasnya ke pria berusia 18 hingga 35 tahun dari negara-negara Uni Eropa serta Belanda.
Sejak diluncurkan, kampanye ini telah dibarengi dengan langkah-langkah untuk mengekang perilaku yang mengganggu di pusat kota. Hal ini termasuk larangan merokok ganja dan penutupan awal restoran dan penjual makanan di Red Light District. Selain itu, mereka juga memberlakukan denda dan catatan kriminal untuk wisatawan yang melakukan kegaduhan akhir pekan di Amsterdam.
EURONEWS | SKIFT
Pilihan Editor: Amsterdam Tolak Kedatangan Kapal Pesiar, Ini Alasannya