Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung, Ahad, 29 April 2018. Dihelat di gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung, lebih dari seribu orang menari selama 18 jam secara bergiliran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peserta yang berasal dari puluhan sanggar berdatangan dari Bandung Raya, Karawang, Bekasi, Sukabumi, Bogor, Cianjur, Garut, dan Tasikmalaya. Mereka menari di panggung dalam dan luar gedung YPK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peserta dari Bandung, Nugraha, yang datang bersama penari sanggarnya, membawakan dua kreasi. "Tari Rahwana Pejah dan Jabang Tutuka," kata Nugraha seusai pementasan, Ahad, 29 April 2018. Total waktu kedua tarian itu berdurasi 13 menit.
Panitia acara, Nanu Muda, mengatakan peringatan Hari Tari Dunia di Bandung bukan untuk menyaingi acara serupa yang telah rutin dilakukan Institut Seni Indonesia Surakarta dengan Solo 24 Jam Menari. "Untuk memperkuat kegiatan Hari Tari Sedunia, di samping untuk mengakomodir sanggar-sanggar tari di Jawa Barat yang ingin berpartisipasi," ujar.
Masyarakat Seni Rakyat Indonesia bekerja sama dengan para sanggar mengusung tema "Spirit Tubuh Tanpa Batas".
UNESCO menetapkan Hari Tari Dunia atau World Dance Day pada 29 April 1982. Acara ini, kata Nanu, diharapkan bisa meningkatkan kreativitas penata tari, munculnya karya-karya tari baru, dan membuka cakrawala para insan tari dalam perkembangan dunia tari.