Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil autopsi terhadap jenazah Liam Payne, mantan anggota One Direction yang meninggal pada Rabu, 16 Oktober lalu sudah keluar. Berdasarkan laporan dari ABC News, autopsi awal mengungkapkan adanya berbagai jenis narkoba dalam tubuh Liam saat ia jatuh dari balkon lantai tiga kamar hotelnya di CasaSur Palermo, Buenos Aires, Argentina.
Kokain Merah Muda dan Barang Bukti di Kamar Hotel Liam Payne
Salah satu zat yang ditemukan adalah ‘kokain merah muda’, dikenal sebagai narkoba rekreasional. Umumnya, obat ini mengandung campuran methamphetamine, ketamine, dan MDMA—namun tidak selalu mengandung kokain, menurut National Capital Poison Center.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui penemuan itu, kokain merah muda menjadi sorotan karena penggunaannya yang melibatkan kombinasi zat psikoaktif berbahaya. Selain itu, menurut sumber dari ABC News, di kamar hotel Liam juga ditemukan pipa aluminium yang diduga digunakan untuk mengisap narkoba. Informasi ini semakin memperkuat dugaan adanya keterlibatan narkotika dalam kematiannya yang tragis.
Panggilan Darurat Sebelum Kematian
Sebelum insiden tersebut terjadi, manajer resepsionis hotel telah menghubungi layanan darurat 911. Berdasarkan laporan dari media lokal seperti La Nacion, Clarin, dan Sky News, panggilan dilakukan pada pukul 17.01 waktu setempat, sekitar sepuluh menit sebelum pelantun ‘Story of My Life’ itu jatuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam panggilan tersebut, pegawai hotel menyatakan bahwa Liam berada dalam keadaan mabuk dan diperkirakan berada di bawah pengaruh narkoba. "Apa yang saya minta adalah seseorang datang segera," kata resepsionis itu, dikutip dari transkrip yang dibagikan BBC. Mereka khawatir Liam bisa melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya, terutama karena ia berada di balkon kamar.
Autopsi Temukan Luka Fatal
Berdasarkan laporan awal dari kantor kejaksaan kriminal Argentina, Liam Payne meninggal akibat cedera serius yang menyebabkan pendarahan internal dan eksternal. Autopsi awal mengungkapkan adanya 25 luka akibat dari ketinggian, terutama luka di kepala yang cukup parah menjadi penyebab utama kematiannya.
Ayah satu anak itu dilaporkan sudah berada di hotel tersebut selama tiga hari sebelum kejadian nahas itu terjadi. Adapun saat ini jasad Liam akan tetap berada di Argentina hingga proses autopsi selesai.
ABC NEWS | PEOPLE | TMZ