Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara di Italia kewalahan menghadapai pariwisata yang berlebihan. Mulai dari Venesia yang memberlakukan biaya turis harian, atau Florence yang melarang hunian untuk disewakan. Tidak hanya merugikan penduduk setempat, tapi wisatawan juga merasakan ketidaknyaman saat harus beresakan di tempat wisata atau terjebak kemacetan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Destinasi perjalanan tidak harus mengunjungi kota-kota populer. Di pedesaan pun bisa mendapatkan pengalaman serupa, makanan yang lezat dan ragam budaya yang dinamis. Seperti yang dikurasi asosiasi nirlaba di Italia, 'I Borghi più belli d'Italia' ('Desa Terindah di Italia'), untuk menjaga dan melestarikan warisan desa-desa di negara tersebut. Berikut ini desa-desa terindah di Italia, seperti dilansir dari laman Euronews.
1. Dozza
Dozza tak jauh dari Bologna yang mulai dipadati wisatawan. Kota berpenduduki sekitar enam ribu jiwa ini terkenal dengan festival mural yang diadakan setiap dua tahun sekali pada bulan September. Dinding rumah-rumah kota akan dihiasi dengan karya seni permanen oleh seniman lokal dan internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikelilingi oleh perbukitan, kota ini juga memiliki kastil yang terbuat dari batu bata merah dan monumental dari abad ke-13. Di ruang bawah tanahnya terdapat Enoteca Regionale Emilia Romagna.
2. Monte Isola
Monte Isola merupakan pulau yang menjulang terjal di tengah Danau Iseo, yang terletak di tengah Como dan Garda. Dua danau terkenal yang selalu ramai dikunjungi wisatawan global.
Wisatawan dapat menghabiskan hari dengan bersepeda di sepanjang tepi perairan di sekitar pulau. Kalau ingin pengalaman yang lebih menantang, bisa mendaki sekitar 400 meter ke kuil Madonna della Ceriola yang megah, sebuah gereja kecil bercat putih dengan pemandangan menakjubkan.
3. Castelmezzano
Salah satu daerah yang paling jarang dikunjungi turis di Italia adalah Basilicata, yang terletak di antara Puglia dan Campania. Di tengah hutan dan pegunungan, desa Castelmezzano menempel pada pecahan batu abu-abu raksasa yang menjulang di atas pepohonan.
Saat melewati jalan-jalannya yang sempit dan curam, dapat melihat sekilas antara rumah-rumah hingga lembah yang hijau. Jika ingin pemandangan yang lebih dapat menaiki zip line berkecepatan tinggi Volo dell'Angelo, melintasi lembah ke Pietrapertosa yang berdekatan.
Atrani, Italia. Unsplash.com/Antonio Sessa
3. Atrani
Desa ini tak jauh dari Amalfi, tapi sering diabaikan wisatawan. Dengan luas permukaan 0,12 kilometer persegi, kota ini dapat menyandang predikat kotamadya terkecil di Italia. Menariknya, desa ini mempertahankan arsitektur perkotaan bersejarah Pantai Amalfi dengan jalan-jalan seperti labirin yang merunduk di bawah lorong-lorong dan muncul menjadi alun-alun kecil.
4. Deruta
Deruta di wilayah Umbria terkenal sebagai pusat produksi maiolica. Keramik cerah ini telah diproduksi dengan tangan di desa tersebut sejak awal Abad Pertengahan dan kini diekspor ke seluruh dunia. Salah satunya adalah desain 'Raffaellesque' abad ke-16 dengan potret bangsawan Renaisans, vegetasi yang berputar-putar, dekorasi bunga, dan motif mitologis dalam warna biru, kuning, dan pirus. Selain itu, bisa juga mengunjungi Museum Keramik dan galeri seni yang menampung lukisan dinding karya master Umbria Perugino, di balai kota.
5. Barga
Meski terletak di wilayah Tuscany, tapi aksen Skotlandia sangat familiar di sini. Bahkan penduduknya pun memakai rok. Budaya multinasionalnya berasal dari sejarah emigrasi penduduk ke Skotlandia dan kemudian migrasi balik keturunannya ke Barga. Beberapa festival tahunan digelar di kota ini, seperti festival yang didedikasikan untuk ikan dan keripik pada bulan Agustus. Ada juga festival opera dan festival jazz yang sudah berlangsung lama.
EURONEWS