Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

IATA: Usulan Kompensasi Delay untuk Penumpang Bisa Membuat Harga Tiket Pesawat Naik

Usulan dari Gedung Putih itu diperkirakan bisa mempengaruhi harga tiket pesawat di Amerika.

18 Mei 2023 | 17.13 WIB

Sejumlah calon penumpang menunggu di antrean check-in untuk Alaska Airlines setelah puluhan penerbangan dibatalkan atau ditunda di Bandara Internasional Seattle-Tacoma (Sea-Tac) di Seattle, Washington, 28 Desember 2021. Maskapai komersial telah membatalkan 1.171 penerbangan di dalam, masuk atau keluar dari Amerika Serikat. REUTERS/Lindsey Wasson
Perbesar
Sejumlah calon penumpang menunggu di antrean check-in untuk Alaska Airlines setelah puluhan penerbangan dibatalkan atau ditunda di Bandara Internasional Seattle-Tacoma (Sea-Tac) di Seattle, Washington, 28 Desember 2021. Maskapai komersial telah membatalkan 1.171 penerbangan di dalam, masuk atau keluar dari Amerika Serikat. REUTERS/Lindsey Wasson

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengkritik rencana Gedung Putih untuk mewajibkan maskapai penerbangan memberikan kompensasi atas penundaan penerbangan atau delay yang signifikan dan pembatalan yang dapat dikendalikan. Menurut asosiasi itu, kebijakan itu dapat menyebabkan harga tiket pesawat naik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Maskapai bekerja keras untuk mengantarkan penumpang mereka ke tujuan tepat waktu dan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan dampak penundaan,” kata Willie Walsh, Direktur Jenderal IATA, dalam sebuah pernyataan. “Maskapai sudah memiliki insentif keuangan untuk membawa penumpang mereka ke tujuan sesuai rencana. Mengelola penundaan dan pembatalan sangat mahal bagi maskapai penerbangan. Biaya tambahan yang akan diberlakukan oleh peraturan ini tidak akan menciptakan insentif baru, tetapi harus diganti — yang kemungkinan besar akan berdampak pada harga tiket.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain kenaikan harga, IATA memperingatkan aturan yang diusulkan oleh pemerintahan Joe Biden itu akan menciptakan "harapan yang tidak realistis". Sebab, pembatalan atau penundaan yang disebabkan oleh cuaca tidak akan ditanggung dan masalah lain seperti kekurangan pengawas lalu lintas udara.

Biden dan Departemen Perhubungan (DOT) telah mengusulkan aturan baru itu untuk memastikan penumpang mendapat kompensasi saat terjadi penundaan atau pembatalan akibat kesalahan maskapai sebagai bentuk pertanggungjawaban. Ganti rugi dapat berupa kompensasi, seperti voucher makan, akomodasi semalam, pemesanan ulang dan lainnya.

Pembuatan aturan baru juga akan menentukan dengan tepat apa yang dimaksud dengan pembatalan atau penundaan yang dapat dikontrol. Perwakilan DOT belum memberikan respons terhadap masukan IATA.

Aturan baru yang diusulkan ini merupakan upaya terbaru dari DOT untuk menindak maskapai penerbangan. Tahun lalu, departemen mengusulkan perubahan aturan yang mengharuskan maskapai memberikan pengembalian uang jika penerbangan domestik tertunda lebih dari tiga jam.

TRAVEL AND LEISURE

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus