Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tembok luar Istana Gyeongbokgung dirusak aksi vandalisme pada Sabtu 16 Desember 2023 dini hari. Pihak kepolisian menyelidiki dan mengindentifikasi pelaku aksi vandalisme, serta berusaha memperbaiki tembok dari coretan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Polisi Seoul Jongno menerima laporan aksi vandalisme itu dari seorang warga yang berjalan melalui area tersebut sekitar pukul 02.20, Sabtu. Pelaku membuat grafiti yang dilukis dengan cat semprot berwarna merah dan biru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tulisannya antara lain film gratis dalam bahasa Korea dan alamat web ke situs streaming ilegal. Tulisan-tulisan itu terdapat di kedua sisi dinding luar gerbang barat istana atau Yeongchumun, serta di dinding luar di luar Museum Istana Nasional Korea.
Kantor Polisi Seoul Jongno mengatakan pihaknya telah berupaya melacak tersangka dengan menganalisis rekaman CCTV. Polisi mengatakan tersangka mulai menyemprotkan cat ke dinding sekitar pukul 01.50.
Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/chanhee lee
Grafiti tersebut ditutup dengan terpal pada Sabtu sore. Sementara Administrasi Warisan Budaya akan segera memulai pekerjaan restorasi untuk menghilangkan cat semprot sepanjang 44 meter itu. Pemerintah juga mengatakan akan memasang lebih banyak CCTV di sekitar Istana Gyeongbokgung.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan Istana Gyeongbokgung adalah kekayaan budaya yang ditetapkan negara, dan tembok Yeongchumun adalah bagian dari istana. “Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Polsek Jongno untuk melacak tersangka dan memastikan mereka dihukum karena melanggar Undang-Undang Perlindungan Cagar Budaya," katanya, seperti dilansir dari Korea Joongang Daily.
Istana Gyeongbokgung dibangun pada tahun 1935. Sering juga disebut Istana Utara karena letaknya paling utara jika dibandingkan istana lain. Seperti Changdeokgung atau Istana Timur dan Gyeonghuigung atau Istana Barat. Namun istana Gyeongbokgung bisa dibilang yang paling indah dan terbesar di antara lima istana lainnya.
Tempat ini sempat hancur akibat dibakar selama Perang Imjin (1592-1598). Namun, semua bangunan istana kemudian dipugar di bawah kepemimpinan Heungseondaewongun pada masa pemerintahan Raja Gojong (1852-1919). Meski hancur, salah satu bangunan yang paling mewakili dinasti Joseon, Paviliun Gyeonghoeru dan kolam di sekitar Paviliun Hyangwonjeong, relatif masih utuh.
ALLKPOP | KOREA JOONGANG DAILY | YONHAP