Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Japan Airlines Tunjuk Eks Pramugari jadi Presiden Perempuan Pertama, Keselamatan Penerbangan jadi Prioritas

Pengumuman pergantian direktur ini terjadi dua pekan setelah kecelakaan Japan Airlines di Bandara Haneda Tokyo.

19 Januari 2024 | 08.00 WIB

Japan Airlines. REUTERS/Toru Hanai
Perbesar
Japan Airlines. REUTERS/Toru Hanai

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya Japan Airlines menjadikan perempuan sebagai presiden. Maskapai penerbangan Jepang tersebut mengumumkannya dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 17 Januari 2024. Pengumuman pergantian pejabat ini terjadi dua pekan setelah kecelakaan di Bandara Haneda Tokyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Presiden baru tersebut bernama Mitsuko Tottori, 59. Ia merupakan mantan pramugari maskapai tersebut dan akan mengambil alih jabatan pada 1 April, sembilan bulan setelah dia dipromosikan menjadi pejabat eksekutif senior, menurut pernyataan JAL.

Keselamatan jadi Prioritas

Dua minggu sebelum promosi Tottori, sebuah pesawat Japan Airlines A350 yang membawa 379 penumpang bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang di Bandara Haneda di Tokyo pada 2 Januari. Kecelakaan itu melalap kedua pesawat dalam kobaran api. Namun, seluruh penumpang pesawat JAL berhasil dievakuasi dengan selamat dalam waktu 18 menit, sayangnya lima dari enam awak penerbangan penjaga pantai tewas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tottori memuji komitmen pramugari pesawat terhadap keselamatan, mengevakuasi semua orang di dalam pesawat, dan berterima kasih kepada penumpang atas kerja sama mereka. “Tetapi terjadi kecelakaan dan itu berarti masih ada hal yang perlu kami perbaiki,” ujarnya.

Tottori mengatakan dalam konferensi pers bahwa prioritasnya sebagai presiden direktur Japan Airlines saat ini adalah keselamatan penerbangan. “Saya menghabiskan sebagian besar karier saya di garis depan keselamatan dan layanan pelanggan – yaitu divisi petugas kabin,” kata Tottori pada konferensi pers.

“Keselamatan adalah fondasi maskapai penerbangan. Saya berharap dapat mengatasi masalah keselamatan pelanggan dengan tekad baru,” kata Tottori, dilansir dari The Mainichi.

Kemajuan untuk perempuan Jepang

Tottori pertama kali bergabung dengan perusahaan pada tahun 1985 dan bekerja sebagai pramugari selama 20 tahun. Pada 2005, Tottori menjadi manajer JAL untuk departemen pramugari dan dipromosikan menjadi manajer senior pada 2013, sesuai profilnya. Tottori akan menggantikan Yuji Akasaka, presiden maskapai ini sejak Juni 2018.

Penunjukan Tottori merupakan langkah maju yang amat berpengaruh bagi perempuan di Jepang, negara yang terkenal dengan kurangnya kesetaraan gender di tempat kerja. Pada 2023, Jepang berada di peringkat 125 dari 146 negara dalam laporan Kesenjangan Gender Forum Ekonomi Dunia. Sebagai perbandingan, AS berada di peringkat ke-43 dalam indeks tersebut.

“Ada karyawan perempuan di luar sana yang kesulitan dengan langkah karier mereka atau sedang melalui peristiwa besar dalam hidup,” kata Tottori dalam konferensi pers di Tokyo, seperti dilansir Reuters.

Dia berharap penunjukannya sebagai presiden Japan Airlines dapat memberikan semangat kepada mereka, atau memberi mereka keberanian untuk mengambil langkah selanjutnya, tambahnya.

BUSINESS INSIDER | YAHOO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus