Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

Setiap jenis restoran di Italia terdapat perbedaan dari jenis tempat usaha hingga makanannya

8 April 2024 | 20.48 WIB

Trattoria di Italia. Unsplash.com/Marialaura Gionfriddo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Trattoria di Italia. Unsplash.com/Marialaura Gionfriddo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda perbedaan antara jenis-jenis restoran di Italia? Mungkin pernah mendengar trattoria atau ristorante? Ternyata setiap jenis restoran itu terdapat perbedaan dari jenis tempat usaha hingga makanannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selain itu juga terdapat hierarki yang jelas. Dulu osteria tempat usaha yang paling sederhana dan ristorante yang paling mahal. Tapi kini mungkin makan di osteria lebih mahal dibandingkan di ristorante. Jadi sebelum traveling ke Italia, kenali dulu jenis-jenis restoran di sana.

1. Osteria

Secara historis, osteria adalah sebuah tempat makan yang sederhana. Bahkan sudah ada sejak zaman kekaisaran Romawi. “Jika Anda pergi ke Ostia Antica atau Pompeii, Anda akan menemukan osteria pada zamannya,” kata Elisa Valeria Bove, arkeolog dan CEO Roma Experience, seperti dikutip dari laman Travel +Leisure.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan bahwa osteria tersebut seperti tempat bed and breakfast dengan kamar untuk sewa di atas ruang makan, tempat orang bisa mendengarkan musik. Bahkan belum tentu memiliki dapur, sehingga orang bisa membawa makanan sendiri. Seiiring berjalannya waktu definisi osteria pun berkembang. 

2. Trattoria

Jika osteria adalah jenis tempat usaha yang paling kasual dan ristorante adalah yang paling elegan, trattoria ada di tengah-tengahnya. Menurut ensiklopedia Italia Treccani, trattoria umumnya lebih sederhana daripada ristorante dan selalu berdiri sendiri tidak terhubung ke hotel, stasiun kereta api, kapal, dan lain-lain. 

3. Ristorante 

Ristorante identik dengan tempat yang lebih mewah, dengan taplak meja putih, harga lebih tinggi, dan layanan lebih tinggi, termasuk kehadiran sommelier untuk membantu memilih sebotol anggur untuk disandingkan dengan makanan.

Bahkan dulu ada unsur kecakapan memainkan pertunjukan. Saat ini masih ditemukan di beberapa tempat. Seperti Ristorante Diana yang bersejarah di Bologna atau Ristorante All’Oro berbintang Michelin di Roma.

4. Enoteca

Enoteca adalah bar anggur. Tetapi bar ini juga sangat beragam, mulai dari tempat sederhana dengan beragam pilihan anggur dan mungkin beberapa hal yang perlu diperhatikan hingga tempat elegan dengan menu yang dipikirkan dengan matang. Orang Italia biasanya mampir ke enoteca untuk minum sebelum pergi ke osteria atau trattoria untuk makan malam. 

5. Bar 

Istilah bar di Italia tidak sama dengan di Amerika Serikat. Di Italia, bar biasanya buka dari pagi hingga sore hari. Sedangkan malam hari tutup sebelum waktu makan malam. Biasanya yang disajikan kopi serta minuman beralkohol.  Bahkan, Anda bisa pergi ke bar yang sama untuk menikmati cappuccino dan cornetto di pagi hari, sandwich cepat untuk makan siang, dan minuman Aperol di malam hari.

6. Kafe

Seperti yang diketahui, kafe atau kafetaria menyajikan kopi. Meski bar juga menyajikan kopi, ada beberapa kafe tradisional Tazza d'Oro dan Caffè Sant'Eustachio di Roma, Caffè Florian di Venesia, dan Gran Caffè Gambrinus di Naples. Tempat-tempat ini sering kali memanggang dan menjual biji kopi serta campuran espresso mereka sendiri. 

7. Tavola Calda

Tavola Calda ini seperti kafetaria. Tapi bedanya pada makanan yang ditawarkan. Tavola calda menyajikan berbagai hidangan panas, antara lain pasta, nasi, daging, ikan, dan sayuran. Ini adalah tempat mendapatkan makanan murah dan cepat dan duduk untuk memakannya.

8. Friggitoria

Friggitoria merupakan tempat yang khusus menyajikan makanan yang digoreng seperti supplì (bola nasi goreng Romawi) dan arancini (bola nasi goreng Sisilia).  “Orang Italia bisa sepakat bahwa friggitoria berasal dari Napoli, rumah bagi benih goreng – namun mereka ditemukan di seluruh Italia,” tulis penulis asal Roma, Maria Pasquale, dalam bukunya, "The Eternal City: Recipes and Stories from Rome."

9. Forno

Forno (secara harfiah berarti oven) biasanya berfokus pada roti, meskipun bisa juga membuat biskuit atau kue tar. ”Konsep membeli roti di toko roti (daripada membuat roti sendiri di rumah) konon berasal dari Roma sekitar tahun 280 SM.  Pada masa Kaisar Augustus (27 SM hingga 14 M), terdapat lebih dari 250 toko roti di Roma dan bahkan sebuah serikat pembuat roti,” tulis Pasquale.  

10. Pasticceria

Pasticceria adalah jenis toko roti yang fokus pada makanan manisan.  Di sinilah orang Italia pergi untuk membeli cake, kue kering atau pastry. Misalnya, jika ingin mencoba maritozzo autentik (roti manis yang dibelah dua dan diisi krim kocok) di Roma, kunjungi Pasticceria Regoli, yang juga menjual kue tar buah, kue krim, serta kue dan kue kering lainnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus