Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Kapal Pesiar Bawa 206 Wisatawan Kandas di Laut Arktik

Kondisi kapal pesiar dan keterlambatan penyelamatan menimbulkan isu risiko pariwisata di kawasan Arktik.

16 September 2023 | 16.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ocean Explorer, kapal pesiar mewah yang membawa 206 penumpang dan awak kapal, dilaporkan terdampar di kawasan terpencil Greenland di Arktik, dekat Alpefjord di Taman Nasional Greenland Timur Laut pada Senin, 11 September 2023 menurt laporan NBC News. Area seluas 375.000 mil persegi, yang terkenal dengan gunung esnya, adalah taman nasional paling utara di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan, operator kapal pesiar telah menginformasikan bahwa semua penumpang selamat dan sehat. Namun, belum ada upaya penyelamatan yang dapat dilakukan sebelum Jumat, 16 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penumpang kapal tersebut antara lain wisatawan asal Selandia Baru, Korea Selatan, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat. Rupanya, kapal pesiar tersebut berangkat untuk ekspedisi tiga minggu di perairan Arktik pada 1 September dan dijadwalkan kembali pada tanggal 22 September. Penumpang mengeluarkan biaya sebesar $33.000 (sekitar Rp507,1 juta) untuk perjalanan tersebut. Pada Senin, kapal tersebut kandas sekitar 1.368 km dari Nuuk, ibu kota Greenland.

Komando Gabungan Arktik (JAC) Denmark mengeluarkan pernyataan insiden tersebut. ''Pada Senin sore waktu Greenland Barat, Komando Arktik menerima pesan bahwa kapal pesiar Ocean Explorer dilarang berlabuh di Alpefjord di Greenland Timur Laut, dan kapal tersebut tidak dapat segera dibebaskan dengan upaya sendiri," demikian bunyi pernyataan tersebut. 

Hingga saat ini, tiga upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan kapal tersebut namun semuanya gagal. Brian Jensen dari Komando Gabungan Arktik militer Denmark mengatakan karena pertolongan terdekat berada jauh, dan cuaca juga tidak mendukung, penyelamatan akan memakan waktu.

“Namun, dalam situasi khusus ini, kami tidak melihat adanya bahaya langsung terhadap kehidupan manusia atau lingkungan. Tentu saja, kami memantau situasi ini dengan cermat dan menanggapi kejadian ini dengan sangat serius,” tambahnya.

Aurora Expeditions, operator kapal yang berbasis di Sydney, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua penumpang, tim ekspedisi, dan awak kapal dalam keadaan selamat dan baik-baik saja serta tidak ada bahaya langsung terhadap diri mereka sendiri, kapal, atau lingkungan sekitar.

Kasus COVID di kapal

Masalahnya tidak berakhir di sini. Beberapa penumpang di dalamnya dinyatakan positif COVID-19. Para penumpang tersebut telah diisolasi, seperti diberitakan media internasional. Selain itu, semua orang dilaporkan baik-baik saja.

Kondisi kapal dan keterlambatan penyelamatan menimbulkan isu risiko pariwisata di kawasan Arktik. Karena lokasinya yang terpencil, cuaca yang tidak dapat diprediksi, dan jarak yang jauh, bantuan seringkali baru datang setelah beberapa hari.

Meski begitu, masih banyak wisatawan yang ingin menyaksikan alam dalam bentuknya yang paling murni disertai pemandangan gunung es yang megah dari kapal pesiar. Wilayah ini juga mempunyai peluang untuk melihat makhluk seperti beruang kutub.

PEOPLE | TIMES OF INDIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus