Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 261 orang tewas dalam kecelakaan kereta api terburuk di India dalam 32 tahun terakhir. Sebuah kereta penumpang keluar jalur dan menabrak kereta lainnya di distrik Balasore, negara bagian Odisha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu kereta api dalam kecelakaan itu juga menabrak kereta barang yang diparkir di dekatnya. Peristiwa itu meninggalkan gerbong kereta yang hancur berantakan dan melukai 650 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Korban tewas telah mencapai 261," kata K. S. Anand, Kepala Humas South Eastern Railway. Seorang pejabat sebelumnya sempat mengatakan 288 orang tewas.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.00 WIB pada Jumat, 2 Juni ketika Howrah Superfast Express dari Bengaluru ke Howrah di Benggala Barat bertabrakan dengan Coromandel Express dari Kolkata ke Chennai.
Penumpang yang selamat, Anubha Das mengatakan dia tidak akan pernah melupakan pemandangan itu. "Keluarga hancur, tubuh tanpa anggota tubuh dan darah tumpag di rel," kata dia.
Dalam rekaman video yang beredar, tampak gerbong kereta yang tergelincir dan rel yang rusak. Di sana juga tampak tim penyelamat diantara gerbong yang hancur untuk menarik korban keluar dan membawa mereka ke rumah sakit. Orang-orang terlihat mencari kerabat mereka di lokasi dan rumah sakit terdekat.
Perdana Menteri Narendra Modi dilaporkan telah terbang ke tempat kejadian.
"Kami telah melihat sejumlah besar kematian," kata seorang saksi. Saksi lain yang terlibat dalam operasi penyelamatan mengatakan jeritan dan ratapan korban luka dan kerabat korban tewas sangat memilukan. "Itu mengerikan dan menyayat hati," katanya.
Keluarga yang meninggal akan menerima 1 juta Rupee (Rp 180 juta), sedangkan yang terluka parah akan mendapatkan 200.000 Rupee (Rp 36 juta) dan 50.000 Rupee (Rp 90 juta) untuk luka ringan, kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw.
Beberapa pemerintah negara bagian juga telah mengumumkan kompensasi. "Ini kecelakaan besar dan tragis," kata Vaishnaw kepada wartawan setelah memeriksa lokasi kecelakaan. "Fokus penuh kami adalah pada operasi penyelamatan dan bantuan, dan kami berusaha memastikan bahwa mereka yang terluka mendapatkan perawatan terbaik."
Kepala Sekretaris Negara Bagian Odisha Pradeep Jena mengatakan di Twitter bahwa lebih dari 200 ambulans telah dipanggil ke tempat kejadian dan 100 dokter telah dikerahkan untuk bergabung dengan 80 orang yang sudah ada di sana.
Pada Sabtu pagi, rekaman video Reuters menunjukkan petugas polisi memindahkan mayat yang ditutupi kain putih dari rel kereta api. "Saya sedang tidur," kata seorang korban pria. "Saya terbangun oleh suara kereta yang tergelincir. Tiba-tiba saya melihat 10-15 orang tewas. Saya berhasil keluar dari gerbong, dan kemudian saya melihat banyak tubuh terpotong-potong."
Operasi pencarian dan penyelamatan ekstensif telah dilakukan, melibatkan ratusan personel pemadam kebakaran dan petugas polisi serta anjing pelacak. Tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional berada di lokasi.
Menurut Indian Railways, jaringannya memfasilitasi transportasi lebih dari 13 juta orang setiap hari. Tetapi monopoli yang dikelola negara memiliki catatan keamanan yang tidak merata karena infrastruktur yang menua.
India telah menyatakan Sabtu, 3 Juni sebagai hari berkabung negara sebagai tanda penghormatan kepada para korban. Kecelakaan kereta api paling mematikan di India terjadi pada 1981 ketika sebuah kereta api jatuh dari jembatan ke sungai di negara bagian Bihar yang menewaskan sekitar 800 orang.
JAPAN TIMES
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.