Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung berapi Kilauea, di Pulau Hawaii, mulai meletus pada Minggu 10 September 2023. Letusannya yang dramatis menarik perhatian wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gunung berapi ini dianggap sebagai salah satu yang paling aktif di dunia. Menurut National Park Service, di kawah puncaknya mengalir beberapa air mancur lava yang mengalir ke danau batuan cair. Letusan baru-baru ini juga terjadi di Kawah Halemaumau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara United States Geological Survey Hawaiian Volcano Observatory mengatakan kepada USA TODAY, ini adalah letusan pertama yang juga terjadi dari area timur kawah, yang disebut blok bawah (dan juga masih berada di dalam kaldera puncak). Kawasan ini merupakan bagian dari dasar kaldera yang turun saat terjadi keruntuhan pada tahun 2018.
Letusan tersebut terjadi adanya aktivitas di puncak gunung berapi yang dimulai pada pertengahan Juli. Meningkatnya aktivitas gempa menandakan bahwa tekanan meningkat dan Kilauea akan segera meletus, menurut U.S.G.S. Lava tersebut saat ini terbatas pada kawah puncak dan tidak ada ancaman terhadap bangunan atau komunitas mana pun.
Ini adalah letusan kelima gunung berapi tersebut sejak tahun 2020 dan letusan ketiga pada tahun ini. Gunung berapi tersebut meletus selama sekitar 12 hari pada bulan Juni, dan lebih dari 10.000 orang mengunjungi taman tersebut dalam 24 jam pertama setelah letusan.
Jumah pengunjung meningkat untuk melihat letusan
Taman ini mengalami peningkatan pengunjung setelah letusan. “Staf dan relawan Taman Nasional Gunung Api Hawaii bekerja ekstra untuk melayani masuknya pengunjung dengan keselamatan menjadi prioritas utama kami,” kata juru bicara NPS Jessica Ferracane.
Pihak taman nasional memperkirakan sekitar 5.000 orang per hari datang untuk melihat lahar tersebut, tambahnya, dan banyak dari mereka adalah penduduk setempat.
Sebab itu pengunjung diimbau untuk tetap aman dan menghormati bahaya dan kesucian Kilauea. Pengunjung juga harus tetap berada di jalur yang ditandai dan melihat dari jauh, karena bumi bisa tidak stabil dan berbahaya.
Gunung berapi yang meletus ini juga penting secara budaya bagi banyak penduduk asli Hawaii. Pengunjung juga diminta untuk memberikan ruang dan rasa hormat kepada praktisi budaya saat mereka menikmati keajaiban alam.
Beberapa bagian taman telah ditutup karena kualitas udara yang tidak aman, seperti emisi 100 ribu ton surfor dioksida dan pecahan kaca vulkanik. Area ini mencakup area pengamatan Keanakakoi dan bagian dari Crater Rim Drive yang lama.
Area pemandangan terbaik adalah Uekahuna, Kilauea Overlook, dan area di sepanjang Crater Rim Trail. Jika ingin melihat lahar harus antri panjang untuk parkir di tempat yang populer seperti Klauea Overlook. Untuk menghindari keramaian, dan merasakan lahar bercahaya di kegelapan dapat mengunjungi di malam hari.
USA TODAY
Pilihan editor: Gunung Merapi dan 3 Erupsi di Dunia yang Jadi Destinasi Wisata