Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan kunjungan wisatawan selama momen libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 atau Nataru ini bisa melampui dua tahun sebelumnya. Pada 2021, tercatat ada 735 ribu wisatawan dan 2022 ada 785 ribu wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jika pada libur Nataru tahun 2021 ada 735 ribu wisatawan dan tahun 2022 ada 785 ribu wisatawan, maka tahun 2023 ini kami targetkan bisa tembus di atas 800 ribu kunjungan ke destinasi wisata," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Pariwisata DIY Kurniawan Rabu, 6 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kurniawan menuturkan, puncak kunjungan wisatawan di Yogyakarta setiap tahunnya di destinasi wisata biasa terjadi pada Juni, Juli, dan Desember. Adanya momen tahun politik yang saat ini memasuki masa kampanye, juga menjadi bagian yang turut dipersiapkan pemerintah daerah agar tak saling mengganggu dan dapat berjalan lancar sesuai regulasi berlaku.
"Jadi libur Nataru tahun ini tidak hanya dari sektor wisata saja yang dipersiapkan agar lancar, karena sekarang juga masa kampanye jadi diatur agar semua berjalan lancar," kata dia.
Dinas Pariwisata DIY sendiri telah melakukan koordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umun (KPU), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta unsur Perlindungan Masyarakat atau linmas terkait masa kampanye Pemilu yang berbarengan dengan musim liburan ini.
"Kami ingin momentum liburan ini ekonomi dari sektor wisata terjaga, namun agenda pemilu juga berjalan sesuai regulasi berlaku," kata dia.
Dinas Pariwisata DIY juga mengantisipasi kemungkinan potensi bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya curah hujan di Yogyakarta belakangan.
Kewaspadaan potensi tanah longsor, banjir dan puting beliung telah dipetakan titik-titik rawannya, seperti kawasan destinasi wisata di perbukitan Menoreh Kulon Progo, perbukitan Imogiri Bantul, serta Pegunungan Sewu Gunungkidul.
"Kami juga telah berkoordinasi untuk mewaspadai bahaya lahar hujan yang bisa berpengaruh dengan jalur wisata di sekitar Gunung Merapi, misalnya jalur jip wisata," kata dia.
Adapun Pelaksana Harian Kepala Dinas Perhubungan DIY Sumaryoto menuturkan pada momen Nataru ini diprediksi ada 9 juta pergerakan warga di wilayah DIY. Dari pergerakan itu, 800 ribuan warga menyambangi destinasi wisata yang tersebar di lima kabupaten/kota.
"Pergerakan warga saat momen libur Nataru ini karena 95 persen jalan nasional di DIY sudah dalam kondisi baik, jalan tol Yogya-Solo sudah beroperasi fungsional sampai dengan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah," kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Arip Pramana memetakan setidaknya ada 17 ruas jalan yang berpotensi terjadi kemacetan atau kepadatan kendaraan saat momen libur Nataru ini. Ruas tersebut antara lain Simpang Empat Tempel, Beran, Denggung, dan Demak Ijo. Ada juga Simpang Empat Pelem Gurih, Gamping, Monumen Jogja Kembali, Gejayan, Condongcatur, dan Maguwo.
“Jalur-jalur masuk objek wisata kawasan Kaliurang dan Prambanan yang menuju Tebing Breksi dan Obelix Hills juga kami prediksi padat," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Wisatawan dari 10 Negara Ini Paling Doyan Plesir ke Yogya