Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Denpasar - Pesta Kesenian Bali atau PKB rutin digelar setiap tahun, tepatnya saat libur sekolah. Lebih dari 20 ribu orang, baik wisatawan domestik dan mancanegara, datang ke Pesta Kesenian Bali setiap hari selama liburan. "Dari angka itu, sekitar 6.000 di antaranya adalah pelajar," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana di kantornya, Selasa 18 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak-anak bisa menikmati wisata edukasi saat berkunjung ke Pesta Kesenian Bali. Misalnya menyaksikan lomba berpakaian adat ke Pura, lomba berpidato bahasa Bali, dan lomba foto. "Lomba berpakaian adat ke Pura menekankan pada keserasian dan sesuai dengan keseharian. Tidak ada riasan berlebih," ujarnya.
Anak-anak juga bisa menikmati seni klasik dari masing-masing kabupaten yang telah diseleksi. "Mereka jadi tahu berbagai kesenian yang berasal dari desa adat,” kata Adnyana. Pesta Kesenian Bali digelar selama sebulan, mulai 15 Juni sampai 13 Juli 2019.
Mengenai kunjungan wisatawan asing, Adnyana mengatakan mereka mengisi sekitar 25 persen dari total kunjungan setiap harinya. Penyelenggara Pesta Kesenian Bali melibatkan agen wisata, terutama yang bernaung di bawah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau ASITA.
Pengunjung taman budaya atau art center Denpasar pada gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB), 18 Juni 2019. PKB selalu ramai dikunjungi anak sekolah karena bertepatan dengan liburan panjang. TEMPO | Made Argawa.
"Bahkan saat parade pembukaan, kami menyiapkan panggung khusus buat wisatawan asing," ujarnya. Wisatawan mancanegara yang datang ke Pesta Kesenian Bali, menurut Adnyana, termasuk orang yang serius menikmati pagelaran seni.
Pertunjukan yang paling banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat selama Pesta Kesenian Bali adalah pentas gong kebyar karena adanya tarian dan komposisi gamelan. "Panggung terbuka Ardha Candra pasti penuh,” ujarnya.