Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gitaris legendaris, Eddie Van Halen meninggal dunia berperang lama dan sulit melawan kanker paru yang dideritanya, Selasa pagi, 6 Oktober 2020. Ia meninggal pada usia 65 tahun di Rumah Sakit St. John Santa Monica didampingi istrinya, Janie Liszewski bersama putranya, Wolfgang, mantan istrinya, Valerie Bertinelli, dan Alex Van Halen, saudara laki-lakinya yang juga penambuh drum di Van Halen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia adalah ayah terbaik yang pernah aku harapkan," putranya, Wolf Van Halen, saat mencuit kabar meninggalnya ayahnya di Twitter. "Setiap momen yang saya bagikan dengannya di dalam dan di luar panggung adalah sebuah hadiah. Hati saya hancur dan saya tidak berpikir bisa sepenuhnya pulih dari kehilangan ini," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eddie mendirikan band rock Amerika legendaris, Van Halen bersama saudaranya, Alex sebagai drummer, Mark Stone di bassist, dan vokalis David Lee Roth pada 1972. Dia terkenal setelah mempopulerkan teknik tapping gitar solo, yang memungkinkan arpeggio cepat dimainkan dengan dua tangan di fretboard. Pada 2012, dia menempati urutan pertama 100 Gitaris Terbesar Sepanjang Masa dari jajak pendapat yang dilakukan majalah Guitar World.
TMZ memberitakan, dalam tiga hari terakhir, kesehatan Eddie menurun drastis. Dokter menemukan kanker paru-parunya telah berpindah ke otaknya serta organ-organ lain. Pemilik nama panjang Edward Lodewijk Van Halen, ini sudah berjuang melawan kanker lebih dari satu dekade.
Sejak setahun terakhir, termasuk November lalu karena masalah usus, Eddie sudah keluar masuk rumah sakit. Baru-baru ini ia menjalani kemoterapi. Tahun lalu, TMZ melaporkan, Eddie terbang antara AS dan Jerman selama 5 tahun untuk mendapatkan perawatan radiasi. "Meskipun dia perokok berat selama bertahun-tahun, dia yakin dia menderita kanker tenggorokan dari petikan gitar logam yang sering dia pegang di mulut lebih dari 20 tahun yang lalu," demikian laporan TMZ.
TMZ | CNN