Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Bola Tiga, salah satu titik penyelaman di Pulau Hoga di Wakatobi.
Di sana ada karang berbentuk meja, sekumpulan karang berjenis Acropora.
Duri ikan singa di sana sangat beracun dan bisa fatal bila menyengat manusia.
Sore yang sedikit mendung, kapal bodi mengangkut set scuba menuju Bola Tiga, salah satu titik penyelaman di Pulau Hoga di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Hoga adalah pulau kecil favorit penyelam profesional dalam dan luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saya bersama Duda, instruktur selam profesional, sedang bersiap menyelam di wilayah segitiga terumbu karang yang kaya beragam biota laut itu. Saya menggendong tabung selam di punggung. Sebelum menyelam, dia memeriksa regulator dan memastikan tidak ada yang bocor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duda menjadi buddy atau pendamping saat kami menikmati indahnya pemandangan bawah laut. Ia orang Bajo yang tumbuh dan hidup bersama laut sejak lahir. Dia punya jam terbang tinggi dalam dunia selam, memperoleh sertifikat selam profesional, dan telah menemani ratusan penyelam.
Saya segera berguling ke air, menjatuhkan diri, menyusul Duda yang turun lebih dulu. Kami turun perlahan-lahan. Mata saya terbelalak melihat belasan karang berbentuk meja berwarna cokelat dan hijau berukuran sebesar 2-3 meter yang jarang ditemukan di titik penyelaman lainnya.
Aktivitas menyelam di Pulau Hoga, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 11 Januari 2024. TEMPO/Shinta Maharani
Karang meja atau table coral merupakan sekumpulan karang berjenis Acropora. Ikan nemo berkelir oranye bergaris, kuning, jingga, merah, serta hitam berenang dan bersembunyi di karang tersebut.
Saya juga melihat ikan singa atau lion fish yang cantik dengan duri siripnya yang mengembang. Duri lion fish yang melayang-layang memang menggoda untuk dipegang. Namun duri ikan itu sangat beracun dan bisa fatal bila menyengat manusia. Orang bisa demam dan terluka parah bila terkena sengatannya.
Sebagai pemula, saya sangat menikmati penyelaman pada kedalaman tiga meter itu. Semakin dalam menyelam, saya disuguhi tebing-tebing seperti gua yang gelap. Sejak di daratan, Duda memberi tahu agar saya tak panik bila melihat tebing-tebing. “Kuncinya tetap tenang,” kata Duda.
Kami tiga kali menyelam setelah menghirup udara di atas permukaan laut. Menyelam di Pulau Hoga yang memiliki luas sekitar 1,3 juta hektare dan ratusan jenis karang itu pun seperti candu. Saya ingin kembali lagi ke sana, suatu saat nanti, menyelam dalam cuaca yang cerah dengan keheningan dan keindahan pulau ini.
SHINTA MAHARANI (Wakatobi, Sulawesi Tenggara)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo