Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pelecehan Seksual Labuan Bajo, Kemenpar: Gunakan Agen Resmi

Belajar dari kasus pelecehan di Labuan bajo, Kementerian Pariwisata menyampaikan imbauan kepada turis, untuk berhati-hati menyewa jasa pemandu wisata

23 Juni 2018 | 21.32 WIB

Dermaga nelayan Labuan Bajo, Flores, NTT, yang menjadi salah satu spot favorit turis untuk bertemu dan mengobrol dengan warga lokal. TEMPO/Francisca Christy
Perbesar
Dermaga nelayan Labuan Bajo, Flores, NTT, yang menjadi salah satu spot favorit turis untuk bertemu dan mengobrol dengan warga lokal. TEMPO/Francisca Christy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pariwisata menyampaikan imbauan kepada turis, baik domestik maupun asing, untuk berhati-hati menyewa jasa pemandu wisata. “Untuk menghindari kejadian kurang menyenangkan, kami sarankan wisatawan menggunakan agen travel resmi untuk memilih guide,” ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Guntur Sakti kepada Tempo saat ditemui di kantor Kementerian Pariwisata pada Sabtu, 23 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, kejadian tak menyenangkan menimpa seorang wisatawan asal Prancis berinisal MB (22 tahun) saat sedang melancong di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Ia dikabarkan menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pemandu lepas pasca-menyambangi Cunca Wulang, salah satu objek wisata air terjun di Manggarai Barat pada 19 Juni lalu. 

Guntur menyayangkan adanya kasus pelecehan seksual yang menimpa destinasi favorit di Tanah Air tersebut. “Ini bukan kecelakaan, tapi tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab,” ujarnya. 

Padahal, kata dia, kejadian ini bukan gambaran umum kondisi pariwisata di Indonesia, khususnya Flores. “Ini bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di Labuan Bajo. Di mana pun mungkin ada oknum,” ucapnya, menambahkan.

Belajar dari kasus itu, wisatawan diminta mengedukasi diri dengan mengulik berbagai informasi lebih dulu tentang daerah pelancongan yang akan dituju. Setelah itu, mereka disarankan memilih pemandu yang telah tergabung dalam asosiasi pemandu wisata.

Meski demikian, turis diminta tidak takut berkunjung ke Labuan Bajo. Sebab, pihak penegak hukum, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat telah menyatakan siap menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan di daerahnya. “Saya mengapresiasi pihak-pihak di sana yang responsif,” tutur Guntur. 

Saat ini, Labuan Bajo telah memiliki ekosistem pariwisata yang tergabung dalam kelompok sadar wisata atau pokdarwis. Pokdarwis memiliki peran untuk mewujudkan sapta-pesona yang meliputi unsur keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramah-tamahan, dan kenyamanan.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus