Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jet lag atau gangguan tidur sering terjadi setelah perjalanan jarak jauh dengan pesawat. Kondisi ini meresahkan, tapi untunglah para peneliti Australia menemukan kuncinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lupakan obat tidur dan masker mata, para peneliti menemukan bahwa cokelat bisa membantu pemulihan penumpang yang jet lag.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebuah tim dari University of Sydney bermitra dengan Qantas membuat simulasi perjalanan pesawat jarak jauh saat maskapai bersiap untuk memulai debut rute langsung Sydney ke New York pada 2025, yang akan memakan waktu 20 jam.
Di atas simulasi, para peneliti memantau 23 pelanggan sukarelawan yang dilengkapi dengan teknologi perangkat yang dapat dikenakan. Mereka mengikuti urutan menu, pencahayaan, tidur, dan gerakan yang dirancang khusus.
Menunya termasuk makanan penutup berbahan dasar susu untuk mendorong tidur, termasuk cokelat.
Para ahli menyimpulkan bahwa mereka yang melahap makanan manis sebagai bagian dari jadwal yang disesuaikan mengalami kualitas tidur yang lebih baik dalam penerbangan jarak jauh, jet lag yang tidak terlalu parah, dan kinerja kognitif yang lebih baik dalam dua hari setelah penerbangan.
“Temuan awal memberi kami optimisme bahwa kami dapat membuat perbedaan nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan wisatawan internasional,” kata Peter Cistulli, seorang profesor pengobatan tidur, dalam siaran pers yang dikutip New York Post akhir Juni lalu.
“Kami memiliki tim multidisiplin yang terdiri dari lebih dari 10 peneliti dari latar belakang kedokteran, sains, dan teknik yang bekerja sama dalam proyek ini,” tambahnya. “Tidak ada maskapai penerbangan yang pernah melakukan penelitian semacam ini sebelumnya.”
Selain cokelat yang disajikan kepada 23 relawan, modifikasi lain juga dilakukan untuk mengalahkan jet lag.
Qantas menyesuaikan waktu layanan makan untuk menyelaraskan jam tubuh penumpang dan mendorong bangun dan tidur dengan menggunakan item menu tertentu termasuk ikan dan ayam yang dipasangkan dengan karbohidrat cepat.
Makanan yang menenangkan, seperti sup dan cokelat yang disebutkan di atas, ditambahkan untuk meningkatkan produksi asam amino triptofan ('Tryp') otak supaya membantu penumpang lebih mudah tertidur.
Selain itu, jadwal yang disesuaikan juga melibatkan jadwal pencahayaan kabin untuk memfasilitasi adaptasi ke zona waktu tujuan, serta integrasi aktivitas peregangan dan pergerakan sederhana.
Para ahli telah lama berteori bahwa makanan tertentu dapat membantu penumpang mencegah jet lag.
Pada 2021, seorang ahli gizi mengklaim semangka dan mentimun dapat membantu karena sifat menghidrasinya. Pakar juga menyatakan bahwa ceri asam adalah senjata rahasia untuk melawan kelelahan perjalanan, karena mengandung melatonin yang membantu mendorong tidur.
NEW YORK POST