Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pertumbuhan Pariwisata Indonesia Peringkat 9 Di Dunia

Sektor pariwisata mencatat pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia, versi The World Travel & Tourism Council

23 Oktober 2018 | 14.17 WIB

Pada sore hari Waduk Cengklik biasanya ramai dikunjungi para wisatawan yang datang dari Boyolali mau pun dari luar Boyolali seperti Solo. Pengunjung bisa menyewa perahu untuk berkeliling di sekitar waduk. Tempo/Rully Kesuma
Perbesar
Pada sore hari Waduk Cengklik biasanya ramai dikunjungi para wisatawan yang datang dari Boyolali mau pun dari luar Boyolali seperti Solo. Pengunjung bisa menyewa perahu untuk berkeliling di sekitar waduk. Tempo/Rully Kesuma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sektor pariwisata mencatat pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia, versi The World Travel & Tourism Council (WTTC).

"Diumumkan oleh WTTC bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pariwisata tertinggi nomor sembilan di dunia," kata Menteri Arief Yahya dalam pemaparan 4 tahun kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa, 23/10.

Menteri Arief memaparkan pertumbuhan pariwisata Indonesia Januari-Desember 2017 mencapai 22 persen. Angka pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan wisatawan dunia sebesar 6,4 persen, dan pertumbuhan wisatawan di ASEAN sebesar 7 persen.

Arief mengaku bahwa negara tetangga seperti Vietnam tumbuh lebih baik, yakni sebesar 29 persen. Alasannya, salah satunya adalah karena Vietnam melakukan banyak deregulasi.

Di sisi lain, pertumbuhan pariwisata Indonesia jauh lebih tinggi dari Malaysia yang tumbuh hanya 4 persen, Singapura 5,8 persen dan Thailand 8,7 persen.

Sejak pemerintahan Jokowi-JK, Arief menegaskan bahwa pariwisata dapat menjadi sektor penghasil devisa terbesar, bahkan kini menjadi penyumbang devisa nasional keempat terbesar setelah kelapa sawit (CPO), minyak dan gas bumi serta pertambangan (batu bara).

Sumbangan devisa dari sektor pariwisata meningkat sejak 2015 dari 12,2 miliar dolar AS, pada 2016 menjadi 13,6 miliar dolar AS dan pada tahun 2017 terus meningkat menjadi 15 miliar dolar AS. Sektor pariwisata pada tahun ini diharapkan dapat meraup devisa hingga 17 miliar dolar AS, serta proyeksi tahun 2019 sebesar 20 miliar dolar AS.

Berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terus melejit dari tahun 2015 sebanyak 9,7 juta, tahun 2016 menjadi 11,5 juta, dan 2017 sebanyak 14 juta. Ada pun sampai Agustus 2018, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sudah mencapai 10,58 juta dari target 17 juta wisman. Kunjungan pelancong Nusantara juga terlihat menggembirakan, yakni sejak 2015 sebanyak 255 juta orang, tahun 2016 menjadi 264 juta, dan tahun 2017 meningkat menjadi 271 juta orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus