Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Mataram - Mahasiswa dan dosen Politeknik Pariwisata Negeri atau Poltekpar Lombok terjun ke desa wisata untuk menerapkan ilmu mereka. Kegiatan sepanjang Oktober sampai November 2021 ini berlangsung di lima desa wisata, yakni Desa Wisata Tete Batu di Lombok Timur, Desa Wisata Senaru (Lombok Utara), Desa Wisata Sesaot (Lombok Barat), Desa Wisata Bonjeruk (Lombok Tengah), dan Desa Wisata Batu Dulang (Sumbawa).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Politeknik Pariwisata Lombok, Herry Rachmat Widjaja mengatakan, program pengabdian masyarakat ini termasuk salah satu pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Setiap desa wisata, para mahasiswa dan dosen harus menyampaikan bagaimana meningkatkan pelayanan kepada wisatawan sesuai dengan bidang ilmu atau program studi masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ada empat program studi memberikan pelatihan kepada masyarakat di desa wisata," kata Herry pada Selasa, 30 November 2021. Empat bidang ilmu tersebut adalah program studi Pengaturan Perjalanan, Tata Hidang, Seni Kuliner, dan Divisi Kamar.
Program studi pengaturan perjalanan menyampaikan praktik melayani tamu, baik dengan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Program studi tata hidang memberikan materi sekaligus praktik tata cara menyiapkan hidangan. Program studi seni kuliner menyampaikan bagaimana mengolah makanan dengan baik. Program studi divisi kamar memberikan materi dan praktik menyiapkan kamar untuk tamu.
Tak hanya memberikan pelatihan kepada masyarakat atau pengelola desa wisata, Herry melanjutkan, Politeknik Pariwisata Negeri juga mendukung perhelatan World Superbike yang berlangsung 19-21 November 2021 lalu. Saat itu, mahasiswa dan dosen Politeknik Pariwisata melatih 160 pengelola Sarana Hunian Pariwisata di kawasan Mandalika.
Para instruktur dari Politeknik Pariwisata juga meningkatkan kapasitas para pengemudi yang akan membawa penonton World Superbike berkeliling. "Kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan NTB dalam melatih para sopir itu," ujar Herry.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengapresiasi kolaborasi Politeknik Pariwisata Lombok dengan para pemangku kepentingan di bidang pariwisata, terutama pengelola desa wisata. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Lendek Jayadi mengatakan, pengembangan desa wisata menjadi fokus karena ada Sirkuit Mandalika di sana.
"Sirkuit Mandalika kini menjadi daya tarik pariwisata di Kabupaten Lombok Tengah," kata Lendek. "Dengan begitu, kawasan penyangga termasuk desa wisata di sekitarnya juga harus berkembang menjadi destinasi wisata alternatif."
Baca juga:
Sandiaga Uno Minta Politeknik Pariwisata Jadi Tempat Sentra Vaksinasi Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.