Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pramugari mengingatkan kesalahan yang sering dilakukan para penumpang sebelum naik ke pesawat terbang. Hal tersebut dipicu insiden penumpang sakit dalam penerabangan baru-baru ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pramugari dengan akun Jetting Julia, mengatakan agar calon penumpang pesawat terbang tidak melakukan kesalahan tersebut. Dia juga memastikan agar penumpang memperhatikan kesehatannya masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Julia mengawali vlog-nya dengan menceritakan insiden yang dialami penumpang pria. Dia mengatakan pria itu mengeluh tubuhnya dingin dan terlihat gemetar sebelum pesawat lepas landas. Seorang dokter di pesawat memeriksanya, bahkan memanggil petugas paramedis bandara. Penumpang tersebut akhirnya diputuskan bahwa dia tidak layak untuk terbang hari itu.
Kepada awak kabin yang bertugas, pria itu mengaku bahwa dia belum makan apa pun pada hari penerbangannya. Hal tersebut merupakan sebuah kesalahan yang sering dilakukan banyak orang yang berpergian dengan pesawat terbang. "Sangat penting untuk makan dan minum pada hari-hari Anda bepergian," kata Julia, seperti dikutip dari laman Express UK.
Julia mengatakan sebaiknya tidak bepergian dengan pesawat terbang dalam keadaan perut kosong. Selain itu pastikan agar tetap terhidrasi dengan baik untuk mencegah dehidrasi.
“Sangat penting untuk tidak terbang dengan perut kosong dan memiliki banyak cairan dalam tubuh Anda hanya karena saat Anda terbang Anda bisa mengalami dehidrasi," ujarnya.
Bepergian dengan pesawat terbang dapat menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi. Menurut penjelasan Bandara London Gatwick, perjalanan udara dapat membuat seseorang dehidrasi karena sifat kabin yang bertekanan. Sebab itu, penumpang disarankan untuk selalu minum banyak air dan jus buah. Hindari alkohol, minuman bersoda, atau minuman yang mengandung kafein.
Turkish Airlines juga menyarankan penumpang untuk mengonsumsi setidaknya satu kali makanan yang mengandung buah-buahan dan sayuran musiman sebelum memulai penerbangan yang lebih lama. Hal ini untuk mencegah penumpang mengalami perut kembung yang disebabkan oleh perubahan tekanan kabin.
Menurut maskapai penerbangan itu, pada penerbangan jarak jauh tekanan kabin saat lepas landas dan mendarat dapat menyebabkan masalah kesehatan terutama perut kembung. Penjelasannya seperti ini, tekanan udara di dalam kabin lebih rendah dibandingkan di permukaan laut. Saat tekanan kabin turun saat terbang, gas mulai mengembang, sehingga seseorang mungkin merasakan tekanan di perut atau sistem pencernaan.
Pilihan editor: 3 Hal Penting yang Harus Diingat Penumpang Saat Turbulensi