Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Sambut HUT RI ke-79, Ini 6 Museum Sejarah di Yogyakarta dan Jawa Tengah Wajib Dikunjungi

Berikut beberapa museum yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang amat layak ditengok di momen-momen bersejarah dalam HUT RI ke-79.

18 Agustus 2024 | 03.31 WIB

Pengunjung berfoto didepan Lokomotif uap C2728, yang diproduksi oleh Weks Spoor Amsterdam dan dioperasikan tahun 1919 di Museum Kereta Api Stasiun Willem I Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 25 Desember 2019. Stasiun Willem I Ambarawa ini dibangun oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg maatschappij (NIS) pada tahun 1907. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Pengunjung berfoto didepan Lokomotif uap C2728, yang diproduksi oleh Weks Spoor Amsterdam dan dioperasikan tahun 1919 di Museum Kereta Api Stasiun Willem I Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 25 Desember 2019. Stasiun Willem I Ambarawa ini dibangun oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg maatschappij (NIS) pada tahun 1907. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini hari-hari seputar HUT RI ke-79 bertepatan dengan hari libur, maka bisa dimanfaatkan sekaligus untuk berlibur dengan anak-anak mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Di Yogyakarta dan Jawa Tengah terdapat ragam museum yang memiliki tujuan mengenalkan dan mengenang perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan.

Berikut beberapa museum yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang amat layak ditengok di momen-momen bersejarah dalam HUT RI ke-79.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

1. Museum Diponegoro di Yogyakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Museum Diponegoro Tegalrejo Sasana Wiratama di Yogyakarta, sebuah monumen yang penuh makna, telah menjadi tempat bersejarah bagi masyarakat lokal dan tujuan wisata menarik bagi para pencari pengetahuan.

Nama "Ponegoro" dipilih untuk menghormati sosok Pangeran Diponegoro, seorang pejuang legendaris yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19. Museum ini diharapkan dapat menjadi cerminan dari semangat perjuangan dan kepahlawanan Pangeran Diponegoro, menginspirasi pengunjung untuk memiliki keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup.

Museum Ponegoro Tegalrejo berdiri megah di tengah desa pada tahun 1975. Awalnya, bangunan ini merupakan rumah Pangeran Soerjo, seorang keturunan langsung dari Pangeran Diponegoro. Setelah melalui proses restorasi yang cermat, rumah tersebut diubah menjadi museum sebagai upaya melestarikan sejarah dan kebudayaan daerah.

Di dalam museum terdapat artefak bersejarah, seperti senjata tradisional, perkakas pertanian, dan benda-benda berusia ratusan tahun yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat pada masa lalu. Koleksi-koleksi tersebut menggambarkan perjalanan sejarah desa Tegalrejo dan peran pentingnya dalam perjuangan melawan penjajahan.

2. Museum Kota Lama di Semarang

Dari museum ini pengunjung bisa melihat sejarah Kota Semarang dari benda-benda yang perlihatkan. Museum ini memanfaatkan teknologi untuk menampilkan layar 3D yang dapat membuat pengunjung seolah-olah masuk ke dalam dunia virtual dan merasakan langsung sejarah Kota Semarang. Lokasinya berada di Jl. Cendrawasih No. 1A, Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Sebelumnya museum ini adalah air mancur Bundaran Bubakan Semarang yang kemudian ditata ulang menjadi museum sejarah.

3. Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Ambarawa merupakan museum Kereta Api yang terletak di pusat kota Ambarawa, dekat jalan utama Semarang-Jogja, sekitar 20 kilometer dari kota Ungaran. Menjadi satu-satunya museum yang memamerkan teknologi kereta kuno dan warisan kolonial Belanda.

Bangunan ini pertama kali dibangun atas instruksi Raja Willem I untuk memudahkan sistem transportasi militer. Pada tahun 1976, Sopeardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah, mengubah fungsi stasiun sebagai museum.

Museum Ambarawa menawarkan paket rekreasi yang dapat membawa pengunjung di sekitar desa dengan kereta api kuno sambil menikmati gugusan pegunungan dan rawa pening.

4. Museum Perjuangan Yogyakarta

Dikutip dari laman Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, berdirinya museum ini sebagai penanda sejarah pentingnya Hari Kebangkitan Nasional yang diprakarsai oleh Dr. Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Pada tanggal tersebut lahir sebuah pergerakan Budi Utomo yang didirikan beliau bersama dengan para mahasiswa STOVIA Jakarta yang dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Sebagai bentuk apresiasi pemerintah untuk mengenang setengah abad Hari Kebangkitan Nasional, berdirilah Museum Perjuangan Yogyakarta. Di lantai utama ini, terdapat banyak koleksi pernak-pernik perjuangan mulai dari meja dan peralatan makan yang pernah dipakai Presiden Soekarno, selain itu terdapat peninggalan sepeda tua, alat komunikasi radio perjuangan, dan tas milik Bung Hatta.

5. Monumen Jogja Kembali

Monumen Jogja Kembali atau Monjali merupakan sebuah bangunan berbentuk piramida yang menjadi salah satu pengingat sejarah akan kembalinya kedaulatan Republik Indonesia pada 1949. Bangunan ini terletak di atas sumbu imajiner yang menghubungkan Merapi, Tugu, Keraton, Panggung Krapyak, dan Parangtritis dalam satu garis lurus. 

Di Monjali, Anda dapat mengunjungi museum yang terletak di dalam piramida. Dalam museum tersebut, Anda dapat melihat perjuangan rakyat Indonesia, khususnya Yogyakarta ketika masa Revolusi Kemerdekaan. 

Selain itu, ketika berkunjung ke Monjali, Anda dapat masuk ke dalam ruang khusus yang diberi nama ruang hening. Ruang tersebut adalah ruangan yang berada di lantai empat dan digunakan khusus untuk merenung serta mendoakan para pahlawan.

6. Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg berada di sekitar Titik Nol Kilometer Jogja dan berada di ujung Jalan Malioboro. Dahulu, benteng ini difungsikan sebagai salah satu benteng pertahanan yang digunakan oleh pasukan Belanda. 

Ketika sedang berjalan-jalan di kawasan Malioboro atau Titik Nol, Anda dapat menyempatkan diri untuk mampir masuk ke dalam benteng ini. Di dalam benteng ini terdapat museum yang menyajikan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jadilah HUT RI ke-79 ini bisa sebagai wisata edukasi untuk sekeluarga.

YOLANDA AGNE | EIBEN HEIZAR | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA
Pilihan editor: Presiden FIFA Gianni Infantino Ucapkan Selamat HUT Kemerdekaan RI ke-79

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus