Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Desa wisata Perkampungan Budaya Betawi di kawasan Setu Babakan, Jakarta Selatan masuk menjadi salah satu desa yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun mendatangi lokasi untuk melihat potensi wisata di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kunjungan itu, salah satu yang diapresiasi Sandiaga adalah Bank Sampah Pemuda Mandiri. Di sana, pengelola bank sampah mengumpulkan sampah yang masih layak pakai untuk diolah menjadi produk ekonomi kreatif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tadi kita melihat ada Bank Sampah yang sedang dikembangkan, ini merupakan bagian dari pariwisata berkelanjutan dan juga membuka peluang usaha bagi pelaku ekonomi kreatif masyarakat Betawi,” kata Sandiaga lewat keterangannya, Jumat, 3 September 2021.
Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi yang terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa itu merupakan kawasan yang difungsikan sebagai tempat pelestarian budaya Betawi. Maka, saat ke sini pengunjung bisa melihat keseharian serta adat istiadat masyarakat Betawi, seperti latihan pencak silat, palang pintu, aqiqah, injak tanah hingga ngarak penganten sunat.
Desa seluas 289 hektare itu juga memiliki dua setu, yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong yang dimanfaatkan untuk wisata air, seperti sepeda air, olahraga kano dan memancing. Di sekeliling setu ada pepohonan khas Betawi seperti kecapi, rambutan, sawo, nangka, melinjo dan pisang.
Tak hanya adat istiadat, pengunjung bisa mencicip kuliner khas dari Betawi di sana. Mulai dari kerak telor, laksa, es selendang mayang, toge goreng dan bir pletok. Produk ekonomi kreatif seperti batik Betawi juga tersedia di sana.
Desa wisata itu juga memiliki agrowisata kampung alpukat serta Museum Betawi yang sudah tersertifikasi “Indonesia Care” berbasis CHSE. Sandiaga pun menyebut Perkampungan Budaya Betawi itu merupakan salah satu desa wisata yang paling lengkap dan menarik serta menjadi pilihan bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. “Ini adalah satu kawasan yang dapat menggerakkan ekonomi dan membuka peluang kerja seluas luasnya. Tentu harapannya, dampak dari pada desa ini bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung,” kata dia.