Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Sandiaga Uno Beberkan Strategi Geliatkan Kembali Wisata di Tiga Gili Lombok

Tiga gili di Lombok Utara itu sebelum masa pandemi Covid-19 selalu menjadi tujuan wisata favorit wisatawan domestik dan mancanegara.

7 Mei 2021 | 07.48 WIB

Foto udara destinasi wisata Tiga Gili terlihat dari pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa 17 Maret 2020. Pemerintah Provinsi NTB menutup akses pintu masuk menuju destinasi wisata tiga Gili (Trawangan, Air, dan Meno) yang ada di Kabupaten Lombok Utara untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke wilayah NTB, khususnya warga negara asing selama dua pekan atau 14 hari mulai 17 Maret 2020. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Perbesar
Foto udara destinasi wisata Tiga Gili terlihat dari pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa 17 Maret 2020. Pemerintah Provinsi NTB menutup akses pintu masuk menuju destinasi wisata tiga Gili (Trawangan, Air, dan Meno) yang ada di Kabupaten Lombok Utara untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke wilayah NTB, khususnya warga negara asing selama dua pekan atau 14 hari mulai 17 Maret 2020. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyiapkan sejumlah strategi untuk menggeliatkan kembali pariwisata di tiga gili di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

"Kami berkomitmen untuk bangkitkan dan pulihkan pariwisata di gili dengan beberapa program dan langsung dirasakan oleh masyarakat," ujar Sandiaga saat mengunjungi kawasan Gili Trawangan, Kamis, 6 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tiga gili yang dimaksud adalah Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno. Pulau-pulau kecil di Lombok Utara itu sebelum masa pandemi Covid-19 selalu menjadi tujuan wisata favorit wisatawan domestik dan mancanegara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa strateginya adalah memperbanyak event yang diminati wisatawan dalam negeri. Sebab, menurut Sandiaga, selama ini pengelola wisata seringkali fokus terhadap wisatawan mancanegara.

"Padahal masih banyak wisatawan nusantara yang belum tersentuh," kata Sandiaga. Apalagi saat ini wisatawan mancanegara masih belum bisa datang ke Indonesia.

Strategi lainnya adalah pembuatan travel pattern atau peta perjalanan. Tiga gili yang masuk zona hijau, menurut Sandiaga, bisa diinterkoneksikan dengan zona hijau lain seperti di Sanur Bali.

"Membangun kerja sama untuk menjual paket agar bisa menjadi alternatif sementara saat pandemi," kata Sandiaga.

Selain itu, upaya lainnya adalah membangun pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di NTB. "Termasuk berbagai fasilitas dan sarana prasarana dan penguatan ekonomi kreatif menjadi perhatian khusus kami, karena ini destinasi dunia," kata Sandiaga.

Dalam dialog dengan Ketua Asosiasi Tiga Gili, Lalu Kusnawan sebelumnya dipaparkan bahwa pengelola sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin di area destinasi wisata, termasuk prosedur untuk memasuki gili telah dibuat bersama. Kusnawan juga menjelaskan pelaku pariwisata terus berbenah dalam rangka upaya menggeliatkan pariwisata di Kabupaten Lombok Utara.

Kusnawan meminta pemerintah juga membangun fasilitas umum seperti puskesmas yang layak dan berstandar untuk wisatawan dan masyarakat di tiga gili.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus