Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Venesia di Italia akan membebankan biaya kepada turis harian yang mengunjungi kota tersebut. Biaya masuk tersebut bertujuan untuk mengurangi kerumunan, mendorong kunjungan lebih lama dan meningkatkan kualitas hidup penghuni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemberlakuan pajak turis tersebut telah lama direncanakan, tetapi baru bisa diwujukan tahun depan. Pajak turis seharusnya diluncurkan awal tahun ini, namun tertunda karena masalah logistik dan kekhawatiran akan berdampak pada pendapatan dari wisatawan.
Kerusakan lingkungan
Pemberlakuan pajak turis terjadi setelah Venesia lolos dari daftar bahaya UNESCO awal tahun ini karena kerusakan akibat pariwisata berlebihan terhadap ekosistemnya yang rentan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada hari Kamis lalu, Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro mengatakan bahwa biaya tersebut bukanlah upaya untuk mendatangkan pendapatan tambahan. Sebaliknya, ini adalah eksperimen pertama untuk mengatur arus wisatawan di salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di dunia. Tujuan dari pungutan ini adalah untuk memberi insentif kepada pengunjung agar menghindari periode lalu lintas tinggi dan datang pada hari lain.
“Upaya kami adalah menjadikan kota ini lebih layak huni,” katanya dalam konferensi pers yang menjelaskan program percontohan tersebut.
Biaya yang harus dibayar turis
Mulai tahun depan, pengunjung harus membayar biaya sebesar €5 atau sekitar Rp85 ribu untuk memasuki kota laguna itu. Tagihan akan berlaku pada akhir pekan puncak dan hari-hari lainnya antara bulan April dan pertengahan Juli - total 29 hari. Pajak turis ini berlaku untuk mereka yang berusia di atas 14 tahun.
Biaya perjalanan sehari akan berlaku selama jam sibuk mulai pukul 08.30 hingga 16.00, artinya pengunjung yang datang ke Venesia untuk makan malam atau konser tidak perlu membayar.
Mereka yang tidak perlu membayar pajak turis harian termasuk penduduk, pengunjung kelahiran Venesia, pelajar dan pekerja, serta wisatawan yang memiliki reservasi hotel atau penginapan lainnya.
Cara membayar biaya masuk
Mulai 16 Januari, sebuah situs web akan diluncurkan. Pengunjung dapat memesan hari mereka di Venesia.
Wisatawan harian membayar €5 dan mendapatkan kode QR yang kemudian akan diperiksa di titik kontrol di tujuh titik akses di sekitar kota, termasuk di stasiun kereta utama.
Pengunjung dengan reservasi hotel memasukkan informasi hotel mereka untuk mendapatkan kode QR tersebut. Namun mereka tidak perlu membayar karena tagihan hotel mereka sudah termasuk biaya penginapan di Venesia.
Turis jangka panjang
Setelah kebijakan lockdown akibat COVID-19 menghancurkan industri pariwisata, Venesia membangun kembali hubungannya dengan pengunjung dengan cara yang lebih berkelanjutan tetapijuga memberikan insentif kepada penduduknya untuk tetap tinggal di sana.
Kota ini terpaksa mengambil tindakan sebagai respons terhadap eksodus warga Venesia ke daratan utama.
Ditambah lagi, kota ini mendapat tekanan dari UNESCO dan aktivis lingkungan. Pihak berwenang akhirnya melarang kapal pesiar besar berlayar melewati Lapangan Santo Markus dan melalui kanal Giudecca.
Venesia berharap turis jangka panjang menjadi kunci kelangsungan hidupnya karena mereka cenderung menghabiskan lebih banyak uang. Brugnaro mengatakan kontribusi wisatawan harian yang baru sama sekali tidak mematahkan semangat pariwisata secara keseluruhan, namun hanya berupaya mengelolanya dengan lebih baik.
EURONEWS | GB NEWS