Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik Slank mengatakan ada perbedaan sudut pandang tentang golput di masa lalu dengan sekarang. Di era Orde Baru, menurut Bimbim Slank, menjadi golput membuat seseorang terkesan seksi."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Zaman orba (orde baru), golput itu memang seksi. Ada kesan, 'Ini anak berani banget, ngelawan banget'," kata Bimbim di acara peluncuran video klip #barengjokowi di Markas Slank, di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat 15 Maret 2019. "Sekarang, golput itu gue rasa cemen (cetek mental) banget, kok enggak berani bersikap."
Sebab itu, Bimbim Slank mengimbau para penggemarnya dan masyarakat Indonesia untuk terlibat sebagai pemilih dalam Pemilu 2019 dan tidak menjadi golongan putih (golput). Salah satu pendiri Slank itu mengatakan grupnya memang memilih untuk menjadi golput pada masa Orde Baru. Tapi, rezim itu telah berganti dan perjuangan yang dilakukan pun harus dengan jalan yang berbeda.
Drummer Slank, Bimbim memperagakan goyang dayung saat peluncuran video klip berjudul #BarengJokowi di markas Slank, Gang Potlot, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2019. Band legendaris Slank meluncurkan lagu dan video klip berjudul #BarengJokowi sebagai sebuah bentuk dukungan kepada Calon Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
"Ada yang bilang, 'Gue mau kayak Slank aja ah, golput'. Dulu kami berhadapannya sama siapa, makanya kami golput," ujar drumer grup musik berusia 35 tahun itu. Menurut Bimbim, masyarakat khususnya anak muda harus bersikap.
Keputusan untuk memilih dan terlibat dalam Pemilu 2019 berarti membantu Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. "Sekarang kalau enggak bersikap itu apatis, enggak peduli dengan keadaan. Beda lah zaman dulu sama hari ini. Kita harus mencoba hidup pada era sekarang."