Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal memiliki kekayaan warisan cagar budaya berupa candi-candi dari peninggalan abad 9 Masehi.Ekosotisme candi-candi baik Hindu atau Buddha di Sleman sisi timur yang tersebar di Kecamatan Kalasan dan Prambanan itu, akan kembali ditawarkan melalui event Sleman Temple Run 2023 yang bakal dihelat
5 November 2023 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami menargetkan 1.000 peserta baik dari Indonesia dan mancanegara dalam Sleman Temple Run tahun ini," kata Kepala Dinas Pariwlsata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid, Rabu, 12 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ishadi menuturkan, event lari yang menggandeng komunitas lari Trail Runners Yogyakarta itu pada tahun ini akan menawarkan kategori dan rute baru. Jika event sebelumnya para peserta hanya bisa memilih kategori 25K, 13K dan 7K, maka tahun ini ada kategori baru sebagai penyegar yakni 5K, 15K dan 30K.
Dengan kategori baru ini Sleman Temple Run untuk pertama kalinya akan masuk dalam kalender Intenational Trail Runners Association atau ITRA sehingga memiliki nilai plus yang bisa menjadi referensi kualifikasi event internasional. "Sedangkan rute terbaru rencananya akan masuk kawasan Candi Keraton Ratu Boko, dan beberapa candi dan situs yang lain," kata Ishadi.
Perhelatan Sleman Temple Run 2022 digelar Minggu (20/11) dan diikuti peserta dari 18 negara di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Adapun untuk dusun dusun dan candi yang dilewati antara lain Watu Balik, Candi Ijo, Candi Barong. Ciri khas Sleman Temple Run juga akan tetap ada. Peserta akan disambut gelaran seni budaya dari berbagai dusun yang dilalui.
Misalnya di Watu Balik akan digelar seni Jathilan Turonggo Macho Budoyo dari Desa Madurejo. Lalu di Umbulsari akan ada aksi hadroh dan badui, di Candi Ijo ada kesenian Srandul Margomulyo dari Desa Bokoharjo. Sedangkan di Gunungsari peserta akan disambut seni tari dari Sanggar Tari Breksi, di Spot Riyadi ada Jathilan Song Pace dari Sambirejo, dan di Candi Barong ada deni Barongan dari Desa Sambirejo.
Gelaran yang sudah dirintis sejak tahun 2021 itu, kata Ishadi, sebagai upaya untuk menambah daya tarik event dan melibatkan masyarakat lokal di Sleman. Potensi wisata budaya Sleman di kawasan Perbukitan Shiva Plateau sisi timur itu terus memicu tumbuhnya ide penyelenggaraan event sport tourism dengan memanfaatkan keberadaan candi-candi yang ada. "Event ini hanya akan dimiliki Kabupaten Sleman dan menjadi satu satunya event sport tourism di dunia dengan rute melewati candi candi," kata dia.