Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Suka Perjalanan ke Alam Terbuka, Perhatikan Juga Hal Ini

Buat yang ingin atau senang perjalanan ke alam terbuka seperti pantai atau gunung, jangan lupa selalu membawa dan memakai tabir surya.

4 Juli 2023 | 20.46 WIB

Ilustrasi wanita bersantai di pantai. Freepik.com/Svetlanasokolova
Perbesar
Ilustrasi wanita bersantai di pantai. Freepik.com/Svetlanasokolova

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masa liburan biasanya identik dengan jalan-jalan, bepergian, dan berwisata. Buat yang ingin atau senang perjalanan ke alam terbuka seperti pantai atau gunung, apalagi saat cuaca panas seperti belakangan ini, jangan lupa selalu membawa dan memakai tabir surya. Spesialis kulit dan kelamin lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Pipim S. Bayasari, mengingatkan tabir surya perlu dioleskan ulang setiap dua jam sekali demi melindungi kulit dari dampak buruk sinar ultraviolet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sunscreen itu hanya bekerja selama dua jam setelah itu hilang, tidak ada kerjanya lagi," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia itu juga mengingatkan sebaiknya mengoleskan tabir surya sebanyak dua ruas jari 30 menit sebelum menjalani kegiatan di luar rumah. Khusus untuk yang menggunakan tabir surya semprot pada wajah, sebaiknya menyemprotkan enam kali dalam sekali pemakaian.

"Cara penggunaan spray yang benar itu adalah per area kita harus memompa enam kali, enam kali spray. Tapi kalau hanya sekali partikel akan mencar, jadi tidak akan mengkover," jelasnya.

Tabir surya menjadi salah satu produk pelindung kulit dari dampak buruk sinar ultraviolet, khususnya UVA, yang dapat menyebabkan penuaan kulit. Orang tetap disarankan menggunakannya walau hanya berada di dalam ruangan atau saat kondisi hujan dan bersalju.

Jangan lupa pelembap
Selain tabir surya, perlu juga mengoleskan pelembap pada kulit demi menghindari transepidermal water loss (TWL), yakni proses kehilangan air dari dalam tubuh melalui lapisan epidermis yang menyebabkan kulit kering dan sangat mudah terpapar infeksi serta faktor lain penyebab dampak buruk pada kulit.

Pipim pun menyarankan penggunaan produk perawatan yang sesuai dengan jenis kulit dan dimulai dengan sabun pembersih wajah. Pada kulit kering misalnya, gunakan produk sabun dengan pH rendah seperti produk bayi agar kulit lebih lembap. Sementara pada kulit cenderung berminyak, sebaiknya pilih sabun dengan pH alkali untuk akan membantu mengurangi sebum.

"Perawatan lain, konsumsi suplemen karena tidak bisa semua ditopang dari luar atau topikal. Jadi, harus ada yang masuk dari dalam," tuturnya.

Menurut Pipim, pelembap dapat memperbaiki skin barrier atau lapisan teratas kulit yang berperan melindungi kulit dan tubuh di bulan kedua. Sedangkan suplemen atau sesuatu yang diminum seperti kolegan biasanya akan memperbaiki skin barrier di bulan kedua atau ketiga, tergantung metabolisme tubuh.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus