Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Sukapura, Destinasi Wisata yang Mencuri Perhatian di Lereng Bromo

Kecamatan Sukapura dikenal sebagai kecamatan pusaka karena banyak berdiri gedung kuno peninggalan kolonial Belanda yang masih terawat dengan baik.

23 November 2017 | 11.21 WIB

Dua pemuda menyuguhkan Tari Ujung saat gunung Bromo mengeluarkan abu vulkanik di Seruni Point, Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, 30 Januari 2016. Aktivitas vulkanis Gunung Bromo terus meningkat. Selain melontarkan lava pijar, gunung dengan ketinggian 2.329 mdpl tersebut juga memuntahkan material berupa pasir dan kerikil. ANTARA/Didik Suhartono
Perbesar
Dua pemuda menyuguhkan Tari Ujung saat gunung Bromo mengeluarkan abu vulkanik di Seruni Point, Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, 30 Januari 2016. Aktivitas vulkanis Gunung Bromo terus meningkat. Selain melontarkan lava pijar, gunung dengan ketinggian 2.329 mdpl tersebut juga memuntahkan material berupa pasir dan kerikil. ANTARA/Didik Suhartono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Probolinggo - Bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang berada di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bisa menjadi alternatif wisata di kawasan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kecamatan Sukapura dikenal sebagai kecamatan pusaka karena banyak berdiri gedung kuno peninggalan kolonial Belanda yang masih terawat dengan baik sekali," kata Camat Sukapura Yulius Christian di Probolinggo, Rabu, 23 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yulius mencontohkan gedung putih rumah dinas Camat Sukapura yang merupakan peninggalan kolonial Belanda. Gedung itu dibangun pada awal 1900. Ada juga bekas gudang kopi yang dibangun pada 1818.

Sekarang bangunan bekas gudang kopi yang masih terawat baik itu ditempati Sekolah Dasar Negeri Sapikerep 1. Bahkan, di SD itu, juga terdapat bangku dan lemari kuno peninggalan Belanda tertanggal 8 Maret 1929.

Di Sukapura, menurut Yulius, juga banyak perajin batik tulis. Karya batik di sini banyak mengangkat motif lokal dan menggunakan pewarna alami.

Mantan Kepala Bagian Komunikasi dan Informasi Kabupaten Probolinggo itu menuturkan pemerintah setempat kini tengah gencar mengembangkan semua potensi itu demi menarik wisatawan.

Jazz Gunung di Java Banana Bromo Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur. ANTARA/Musyawir

Probolinggo memang terus berbenah. Tak hanya ekowisata yang terus didorong, kegiatan budaya juga marak di Kecamatan Sukapura. Salah satunya suguhan Jazz Gunung Bromo saban tahun. Perhelatan Jazz Gunung yang diadakan sejak 2009 itu digelar di amfiteater terbuka Jiwa Jawa Resort di Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Probolinggo.

Tempat pertunjukan yang berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut tersebut berkapasitas sekitar 400 penonton.

Menurut penggagasnya, Sigit Pramono, amfiteater terbuka itu adalah yang tertinggi di Indonesia. "Mungkin ada di tempat lain yang lebih tinggi, tapi di lapangan. Sedangkan ini di amfiteater khusus yang dibuat untuk penyelenggaraan konser musik jazz," ujar pemilik Jiwa Jawa Resort ini suatu ketika.

ANTARA | DAVID PRIYASHIDARTA (PROBOLINGGO)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus